Ketika Orang Farmasetik Belajar Real Time PCR (polymerase chain reaction). Baru menyadari ternyata untuk menghasilkan publikasi di jurnal internasional ber-Impact Factor lumayan penelitiannya harus lintas sektoral khususnya di bidang farmasetika yang saat ini digeluti.
Contohnya, jurnal pertama sy bukan hanya preparasi dan karakterisasi salah satu keahlian formulator farmasetik, tetapi juga In Vivo study alias menyebrang ke wilayahnya departemen Farmakologi.
Bukan hanya itu, sebelum mengaplikasikan senyawa obatnya, harus membuat atau sintesis senyawa baru alias menyebrang ke departemen Farmakokimia
TIdak berhenti sampai disitu, di tahun terakhir ini harus berjibaku dengan sesuatu yang berkaitan dengan bioteknologi. Hal yang awam buat saya…..
Dalam penelitian tahun ini mau mengidentifikasi mekanisme obat dalam penyembuhan luka dilihat dari ekpresi Interleukin-6 yakni suatu cytokine yang disekresi dari jaringan tubuh ke dalam plasma darah, terutama pada fase infeksi akut atau kronis, dan menginduksi respon peradangan transkriptis melalui pencerap IL-6 RA, menginduksi maturasi sel B dan pencerap gp130…itu menurut wikipedia.
Jadi IL-6 ini bisa menggambarkan apakah obatnya nanti memperngaruhi peradangan atau tidak.
Selain itu juga akan mencoba mendeteksi VEGFa (Vascular endothelial growth factor A (VEGF-A) sebuah protein dalam tubuh manusia yang dikoding dari gen VEGFA.
VEGFa ini nantinya bisa mengetahui seberapa besar kemampuan dalam regerasi sel terutama berkaitan dengan jaringan vaskularisasinya.
Dan masih banyak lainnya yang harus diinvestigasi.
Cieee… kaya yang ahli banget ya, padahal serius belum ngerti nih terutama teori terkait PCR-nya, nanti kalo udah mulai bisa bakal sharing deh gimana caranya menangani PCR dengan baik dan benar hehe
Oleh karenanya yuk kita belajar bareng. Video ini cukup membantu buat yang awam banget dengan PCR
Nah sisanya nanti ya, mau belajar dari hand outnya yang pada praktikum disini, dan minggu depan akan coba membuat video aksi temenku dari Sudan praktek.