Hikmah di Balik Gempa Kumamoto di Jepang

Lama tidak menulis kembali di blogku ini selepas mengungsi ke Indonesia imbas terjadinya gempa 7.3 skala ritcher. Ternyata ada Hikmah di Balik Gempa Kumamoto di Jepang yang tidak terduga.

1. Merasakan bagaimana warga Jepang mengatasi kondisi darurat gempa.

Dipostingan sebelumnya, Terlihat proses evakuasi dari tempat tinggalnya pasca gempa terjadi seluruh penduduk menuju tempat umum dan terbuka, seperti lapangan, kampus, atau sekolah-sekolah.

Selain itu, warga Jepang mulai menyerbu supermarket atau minimarket untuk memburu sembako. Karena sehari setelah gempa, persediaan akan habis.

Di Jepang, diwajibkan cek keamanan fasilitas umum sebelum melayani pembelinya, sehingga pasokan air, listrik, dan gas serta sarana transportasi akan terkendala.
image

2. Merasakan kebersamaan dan kehangatan selama proses pengungsian.

Pemerintah setempat dengan sigap membuat kantung-kantung pengungsian atau disebut shelter untuk mengkoordinir bantuan emergensi di tempat yang telah disebutkan dipoin 1.

Tidak memandang asal negara, semua berbaur dan saling membantu.

3. Menegaskan bahwa Jepang rentan terhadap gempa
Sebelum saya pergi ke Jepang, khusus memilih Kumamoto karena terhindar akan efek tsunami. Ternyata gempa pun menjadi kenangan tersendiri dan merasakan begitu dashyatnya gempa itu.

4. Bangunan didesain tahan gempa bukan berarti aman dari gempa
Entah berapa banyak korban selain 41 orang dilaporkan meninggal jika bangunan yang didirikan tidak tahan gempa. Pada umumnya kerusakan berat terjadi pada bangunan rumah bukan apartemen yang telah tahan gempa.

Tetapi, tahan gempa itu ada batasannya. Dengan skala terbesar yakni 7, tentunya tidak akan kuat jika terjadi terus menerus. Buktinya hingga saat ini pemerintah melaporkan ribuagedung tidak layak huni.

5. Bantuan dan perhatian mengalir deras setelah gempa

Khususnya warga muslim di Kumamoto, membuat shelter berpusat di mesjid yang juga membantu para pengungsi yang bukan hanya warga muslimnya. Bantuan pun mengalir dari mesjid-mesjid dari Kota sekitar.

Baca ini yuu :   Kebebasan Menata Meja Mahasiswa di Jepang yang Berbau Hal Dewasa

Khusus bantuan dari KBRI diterima dan didistribusikan oleg PPIJ Kumamoto.

6. Memilih kuliah atau bekerja di Jepang, harus berani tanggung resiko.
Poin terakhir ini penting, walau diberi bonus liburan ke tanah air, tetap harus kembali menyelesaikan studi. Harus diingat, risiko harus diterima ketika memilih Jepang sebagai tempat studi. Kita tidak akan tahu dan tidak bisa diprediksikan kapan dan seberapa besar gempa akan terjadi. Ibaratnya hari kiamat, gempa adalah sebuah peringatan kecil untuk selalu mengingat kebesaran-Nya.

Semoga sekembalinya nanti ke Kumamoto, saya masih diberi umur panjang untuk kembali mengabdi di Indonesia dan berkumpul bersama keluarga. Aamiin.

About nazroelwathoni

Hi, selamat datang di blog pribadi saya yang dikemas santai dan mengutamakan manfaat. Hanya sekedar menuliskan apa yang ada di kepala saya ketika menulis di blog ini. Semoga bermanfaat!

Check Also

Pernyataan Lengkap PM Abe Terkait Wabah COVID-19 di Jepang

Nazroel.id – Dari rekan ICJ Yati Anggarini yang mencoba membuat summary press release Perdana Mentri …

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.