Senang rasanya dapat teman baru, kemampuan geografi saya rendah juga ya, memang sempat dengar Sudan di Afrika tapi ga tau sebelah mananya. Ternyata berbatasan dengan Mesir. Ada beberapa hal unik dan lucunya teman baru dari Sudan ini pada minggu pertama kedatangannya di Jepang.
1. Pertama Menggunakan Sumpit
Senangnya bukan kepalang ketika saya ajak makan siang di restoran sushi. Apalagi dengan melihat conveyor berjalan otomatis, pesan otomatis, pesanan datang otomatis, dan lengkap pulalah ketika makanan sudah datang bingung cara makannya.
Awalnya saya tanya “Do you like raw fish?” Dengan spontan dia “yes”
Tak lama setelah pesan, datanglah 3 sushi yang diatas nasi ada tuna, udang, dan salmon mentah.
“What’s this and where’s spoon”
Ya itulah ternyata, ada yang lebih udik dari orang indonesia, perasaan saya ga gitu amat pas awal makan disini. Wal hasil dia makan lama dengan menggunakan sumpitnya tangan kiri dan kanannya berperan dan hanya nasinya yang dimakan, ikan mentahnya dia makan sedikit dan seperti mau muntah.
Ini menandakan bahwa, ga ada tukang mie ayam atau mie baso yang pake sumpit di Sudan apalagi restoran sushi
2. Membawa tas rangsel kemana mana
Hari pertama sebenarnya sudah disediakan meja kerja khusus untuknya. Normalnya disini, laptop, hp bahkan dompet juga mereka tinggalin di meja masing-masing saking amannya. Apa yang terjadi sama teman baru ini, sulit sekali untuk meninggalkan barang pribadi di mejanya. Kemana-mana bawa tas rangsel bahkan mau ke toilet pun.
Ini menandakan bahwa tingkat keamanan di Sudan buruk.
3. Pandai berbahasa arab
Nah ini berita buruk buat saya, sebelumnya ada orang mesir disini, ampun deh di lab jadi kaya pengajian. Kadang suka ketawa sendiri, inget akri dan sule becandain pake logat arab.
Tandanya di Sudan bahasa arab yang di pake.
4. Senang download dan pake software ilegal
Dengan internet yang superkenceng berbahagialah dia sepertinya. Dan segera melancarkan download sana sini, crack sana sini. Tahukah anda? Di Jepang ada aturan khusus bisa dipenjara bahkan denda besar apabila download ilegal. Walhasil, dapet teguran lah dari pihak kampus karena IP address nya mendeteksi ada aktivitas yang ga biasanya.
Kesimpulannya, sama kaya di Indonesia, internet lelet dan senang download ilegal serta menjadi hacker software.
5. Mencari tempat tinggal supermurah
Wajar sebenernya kalo mencari yang lebih murah menjadi ga wajar apabila ingin harga supermurah kualitas jetset. Karena berencana membawa keluarga kecilnya, akhirnya kita bantu untuk mencari apartemen tipe keluarga alias 2 ruangan. Tipe untuk single normal adalah 28.000 dan dia ingin 30.000 untuk tipe keluarga. Walhasil gagal total deh.
Tandanya memiliki prinsip murah adalah segalanya mirip lah ya sama jiwanya orang Indonesia.
6. Bangga pake iphone
Dia bercerita bahwa harga iphone di negaranya sangat mahal, tidak semurah di Jepang IPhone 6 16GB sim lock free hanya sekitar 7 jutaan. Dengan bangganya memperlihatkan Iphone 5, dan tahukah anda disini mempunyai nomor telepon tak semudah di Indonesia atau di negaranya alias bisa memiliki lebih dari satu nomor dan bisa gonta ganti nomor juga. Disini paket hanya membeli nomor Jepang seharga dengan paket dengan membeli Iphone 5S 16GB. Sebagai contoh, di softbank hanya membeli nomor saja kontrak 2 tahun perbulan sekitar 3500¥, paket dengan membeli IPhone 4200¥ perbulan. Beda sedikit ya. Itulah waktu saya pertama kesini, walau OPPO saya bisa pake nomor Jepang memutuskan untuk membeli Iphone baru juga.
Bisa dilihat bahwa disana gila gadget juga sama kaya di Indonesia.
7. Doyan tidur
Kalo lihat perawakan nya jadi inget teman saya waktu kuliah dulu, kerjaannya pelor, nempel molor hehe
Ternyata ada juga disini.