Nazroel.id – Pada Januari 2019 scopus mengeluarkan daftar jurnal internasional yang dikeluarkan/diskontinu dari Scopus, yang artinya sudah tidak terindeks dalam database scopus dan masuk pada lingkaran jurnal predator/predatory journal per Januari 2019.
Selepas Jeffrey Bell list menghilang, kategori jurnal predator beralih ke daftar resmi yang dirilis Scopus.
Perguruan Tinggi panutan yang juga terbaik di Indonesia mengeluarkan surat edaran internal untuk para dosen di lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB) agar menghentikan publikasi di jurnal yang dikeluarkan scopus.
Dari 500 jurnal di daftar tersebut, ditemui 5754 artikel asal Indonesia yang diterbitkan dalam 2 tahun terakhir (2017-2018), dan 289 artikel berafiliasi ITB.
Berikut adalah ciri-ciri jurnal yang terindikasi termasuk predatory journal :
- Peningkatan jumlah penerbitan artikel disetiap edisinya
- Cepatnya waktu acceptance, bahkan ada yang tidak memasukam waktu submission dan acceptednya yang mengindikasikan tidak melalui proses review dengan baik
- Beberapa diantaranya memiliki biaya submission yang mahal
ITB meminta agar para dosen dan mahasiswa Pasca untuk menghindari penerbitan pada journal yang terindikasi jurnal predator.
ITB sebagai Perguruan Tinggi panutan merasa dirugikan dan menghambat peningkatan kinerja riset, output riset, pemberian insentif publikasi, dan penurunan citra yang kurang positif di masyarakat.
Alangkah bijaknya apabila seluruh perguruan tinggi mengikuti langkah yang dilakukan ITB seperti pada surat terlampir.
Sumber ; https://www.lppm.itb.ac.id/daftar-journal-yang-discontinued-di-scopus-tahun-2019/