Catatan Harian

Pertama kali dalam benak saya ketika menginjakkan kaki di Jepang adalah mencari “Istri Kedua” yang bisa mendampingi pahit manisnya hidup selama 3 tahun disini. Alhamdulillah, cukup mudah untuk mendapatkan restu dari istri pertama. Akhirnya saya pilih yang paling enak dipandang dan memiliki kemampuan diatas rata-rata. Kemudian saya dandani supaya tampil …

Sungguh berat ternyata jika ingin publikasi di Jurnal ber Impact Factor (IF) dari suatu penelitian berbasis uji coba di laboratorium. Dari 3 hutang agar bisa raih gelar doktor, 1.5 tahun baru bisa diperiksa sensei/pembimbing dan rencana di submit akhir bulan ini. Jurnal yang diincar adalah International Journal of Biology Macromolecular …

Masih ingat dengan Mahluk mutan teman baru saya dicerita sebelumnya? Baru 2 hari berkenalan dengan teman baru saya, dengan tidak sengaja dan tidak tahu apa penyebabnya. 3 teman saya harus meninggalkan dunia yang fana ini. Belum tahu apa sebabnya, tapi jika yang berwajib tahu maka saya adalah tersangkanya. Apa yang …

Sore ini di Kumamoto hujan deras dengan suhu sekitar 20-22 C. Karena hari ini menu buka puasa adalah makanan Indonesia, hujan sederas apapun diterjang. Terpaksa harus menggunakan bus untuk mencapai Mesjid. Untuk mencapai halte bus perlu waktu 15 menit dengan berjalan dan 10 menit tambahan menggunakan bus sampai Mesjid.

Buka puasa bersama di restoran atau di mesjid di Indonesia adalah biasa. Bagaimana jika buka bersama di Mesjid di Jepang? Ya tepatnya di Mesjid satu-satunya di Kumamoto-Jepang. Setiap hari baik iftar (buka puasa) maupun sahur disediakan gratis.

Siapa bilang di dunia ini tidak ada alien dan mahluk mutan layaknya di film Hollywood. Buktinya di Jepang saat ini saya berteman dengan mereka.

Hari ini komunitas mahasiswa asing di Fakultas Farmasi Kumamoto University mengadakan makan malam bersama dengan tema unik. Tema nya adalah membawa makanan ciri khas masing-masing negara. Dari 32 warga asing, kali ini separuhnya hadir. Tentunya dari berbagai belahan dunia, dari Uganda, Mesir, Armenia, Filipina, Myanmar, Bangladesh, India, China, Korea, dan …

Ketika membandingkan sistem pendidikan di Indonesia dengan di Jepang dilihat dari fasilitas dan kualitas tentunya kalah jauh. Tetapi seburuk apapun, jika hanya menetap di Jepang hanya 1-2 tahun tentunya nanggung untuk kelanjutan pendidikan anak kelak, terutama masalah dasar pendidikan Agamanya. Walau Kangen Rasanya, Tapi Keputusan Tepat Agar Anak Tetap Sekolah …

Awalnya saya tidak percaya ketika senior-senior bercerita bahwa profesor di Jepang akan memperlakukan mahasiswanya berbeda sesuai dengan tingkatan semesternya. Ternyata benar, tahun pertama layaknya surga, tanpa tekanan dan bebas dari target capaian. Tapi di tahun kedua, senyum-senyum manisnya hilang dan berubah layaknya serigala yang siap menerkam. Ketika Profesor Berubah Jadi …

Bagi para mahasiswa atau peneliti di bidang bioteknologi maka cara mengelola kultur sel (cell culture) adalah hal yang biasa. Apa jadinya jika biasa bergelut di bidang farmasetika harus melakukan penelitian sampai ke tingkat sel. Positif thinking saja, suatu saat sediaan farmasi terutama untuk kanker perlu pengujian ini. Walhasil belajar deh dari dasar …