Ganti Ban Luar dan Dalam Bagian Depan-Belakang Bisa Membeli Sepeda Baru di Jepang

Sebagai kendaraan utama saya disini tentunya tanpa sepeda serasa ada sesuatu yang kurang dalam keseharian di Jepang. Terus terang saya tidak pernah merawat sepeda yang sudah berumur 1.5 tahun ini, hanya tambah angin jika dirasa kurang. Walau sudah terasa bunyi-bunyi aneh muncul akibat minyak pelumas pada rante dan ditempat lainnya sudah haus.

Tapi, saya cuek saja sampai pada akhirnya tepat sekitar pk. 11.00 malam di tengah perjalanan, yang sunyi sepi, dan melewati komplek pemakaman yang rindang dengan pepohonan…tiba…tiba…. (dengan gaya ardan FM, nigh mare side…masih ada ga ya)…. duaaaaaar…kaget deh, ternyata ban belakang pecah….

Konyol, setelah dicek ini ban kok abis ya tengah nya hihi… wajar mengagetkan orang di jalanan, untung bukan mengendarai mobil dan sedang berada di jalan tol, bisa berabe nantinya..

Akhirnya pergilah ke suatu tempat, ya tentunya tempat bengkel sepeda, coba pikirkan seperti apakah bengkel sepeda disini, bayangkan bengkel-bengkel di pinggir jalan, yang menggantungkan ban dan kompresor layaknya tukang tambal ban.

Salah pemirsa, saya harus pergi ke mall dan menuju bengkel sepeda. Tukang bengkelnya pun profesional, sayang tidak mau difoto maklum takut disalahgunakan sepertinya, menggunakan seperti daster ketika memasak… eh bukan daster apa ya namanya baju yang diselendangin itu…. apa ayo…nanti dapat 50 ribu (kena deh…)

Coba tebak berapa ongkos dan total perbaikannya?

Total ongkos perbaikan dan ban luar dalam seharga ¥4.190 atau sekitar 430 ribu rupiah..waw seharga ban mobil ya. Kalo sekalian ganti ban depan makan bisa membeli sepeda baru, tapi yang standar tanpa oper gigi. Untungnya nih baik juga orang jepang, sekalian di servis semuanya diganti oli, dan enakan lagi layaknya seperti baru.

Ya sudahlah…walau saya mantan MacGyver yang bisa memperbaiki sepeda sendiri, sekali-kali sedekah ke orang Jepang..cieee gaya banget ya…. ah alesan sebenarnya saya disini masih setengah perjalanan mari kita syukuri dan nikmati dan lanjutkan perbaiki yang sudah ada….padahal ada kesempatan dengan mengambil (istilahnya bukan mencuri) memanfaatkan sepeda-sepeda nganggur yang ditinggal kan di kampus seperti yang dilakukan oleh orang Sudan hehe… lagi males ah cari artikelnya, cari sendiri aja ya jangan disuapin terus hehe maklum di postingan ini lagi ngawur nih..