Dari Sisi Historis Ini Alasan Gempa di Kumamoto Jepang Sulit Untuk Diprediksi. Media online kenamaan Jepang, asashi Shimbun menganalisis dan membandingkan profil gempa susulan dari 4 peristiwa gempa terbesar di Jepang dengan gempa kali ini.
Saat ini telah lebih dari 200 kali gempa susulan yang merupakan jumlah tertinggi jika dibandingkan dengan gempa sebelumnya.
Ada 4 peristiwa gempa sebelumnya yang sangat dikenang warga Jepang terkait dengan banyaknya korban jiwa yang berjatuhan.
2004, Niigata (grafik paling atas)
2008, Iwate and Miyagi (grafik ketiga)
1995, Hanshin (Hyogo Prefecture) (grafik kedua)
2005, Offshore Fukuoka (grafik pertama paling bawah)
Dalam grafik dibawah ini dimana sumbu x adalah jumlah hari setelah gempa pertama, sedangkan sumbu y adalah jumlah gempa susulan.
Grafik ini tidak menandakan atau memprediksikan berapa besar magnitude atau skala ritcher kekuatan gempanya. Karena disetiap titik di masing-masing grafiknya bisa saja kekuatan gempanya tertinggi.
Grafik berwarna merah menandakan profil gempa susulan di Kumamoto dan sekitarnya. Terlihat ada 2 gempa utama dimana gempa kedua adalah paling tinggi dengan kekuatan 7.3 Skala Ritcher.
Grafik yang aneh dan tidak sama dengan kejadian-kejadian gempa mengerikan sebelumnya dimana hanya memiliki satu gempa utama, bermula dengan gempa berkekuatan dibawah gempa utamanya. Setelah terjadi gempa utama maka cenderung mereda.
Tidak ada yang tahu apakah akan adalagi gempa berkekuatan besar berikutnya terjadi. Hanya tetap siaga hingga beberapa hari kedepan adalah satu-satunya cara untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Evakuasi ke tempat lebih aman adalah hal yang paling tepat jika itu memungkinkan. Namun, bisa juga tetap ditempat pengungsian atau “shelter” dengan tetap waspada.
Saya pribadi memilih pulang ke Indonesia karena kampus juga dikabarkan libur hingga 6 Mei 2016.
#PrayForKumamoto
Sumber : http://www.asahi.com/articles/ASJ4K6QB7J4KUTIL01M.html