Sedikit Ga Percaya Ketika Ditawari Jadi Reviewer di 2 Jurnal Elsevier

Beratus bahkan beribu email mampir ke email ac.id saya, dengan judul jurnal internasional tidak pernah saya buka, karena ujung-ujungnya menawari untuk mempublikasi di jurnal yang menurut saya sudah bukan levelnya lagi…cieeeee.,,,, sombong bener nihh si Bapa..

Beberapa menawari juga menjadi reviewer cuman lagi2 saya acuhkan, gile….giile….. tapi tidak sengaja saya membaca 2 email kemarin, yang ternyata telah dikirim sejak tahun 2015…

Yang pertama dari jurnal Sensors &Actuators: B. Chemical. pas dicek IF-nya 4.097 broooooo, saya aja seumur-umur belum pernah di publish di IF sekeren ini.

reviewer

Sayangnya karena ga pernah diperiksa, email berikutnya artikelnya sudah direview oleh orang lain, Menilik dari judul tentang Uric Acid Sensor, mungkin nih gara2 saya publikasi tentang hal yang sama. [Baca : Begini Cara Belajar Publikasi Ilmiah di Jurnal Internasional Untuk Pemula]

Jurnal yang kedua adalah Health Policy and Technology impact factornya sekitar 0.57, nah ini juga email yang kedua ternyata, waktu pertama September 2015.

review

Akhirnya saya coba deh, menjelajahi sistemnya, walau sedikit rada puyeng isi abstraknya, saya berpikir positif untuk bahan pembelajaran. Mungkin ini karena beberapa jurnal saya terdaftar di scopus dan ada tentang health policy mirip2 survey gituh. [Baca : Cara Daftar dan Menggunakan Fasilitas Scopus Apabila Berlangganan]

Walhasil saya accept sebagai reviewer dan sekarang sedang proses Under Review oleh saya….huhuhuhuyyyyy, bangga-bangga ga percaya gitu mas broow.. bagi orang yang sering publikasi di Elsivier sih ga masalah, nah saya baru sekali langsung ditawari….

Setiap orang mungkin memiliki cara atau jalan hidup yang berbeda dalam pengalaman atau karir publikasinya. Mungkin saya pribadi sebelum menjadi author di IF tinggi harus jadi reviewer dulu….hehe gile…gile…gile….

About nazroelwathoni

Hi, selamat datang di blog pribadi saya yang dikemas santai dan mengutamakan manfaat. Hanya sekedar menuliskan apa yang ada di kepala saya ketika menulis di blog ini. Semoga bermanfaat!

Check Also

Pernyataan Lengkap PM Abe Terkait Wabah COVID-19 di Jepang

Nazroel.id – Dari rekan ICJ Yati Anggarini yang mencoba membuat summary press release Perdana Mentri …

7 comments

  1. Saya juga mendapat pengalaman semacam Anda mas. Itu terjadi 3 bulan setelah saya wisuda. Jurnal yang merequest ada di level Q1 (menurut scimagojr), dan memang saya kenal banget jurnal ini karena paporit di departemen saya. Saya juga terkejoet. Saya sempat menduga mungkin ini “ulah” promotor saya. Namun ketika request kedua, 6 bln kemudian, hinggap di inbox, saya jadi berpikir: oh ini karena saya pernah ikut di seminar internasional (3 bln sblm request pertama), maka nama saya mungkin mulai dikenal. Tapi misteri KENAPA SAYA? belum terpecahkan, maka saya hayuk saja. Kemudian masuklah berbagai request dari jurnal lain. Total 6 jurnal, dari berbagai level akreditasi hehehe, saya review selama 1,5 tahun ini.

  2. Saya, juga ini pertama kalinya, ditawari,
    Merasa belum pd

  3. Mohon saran kalau ada tawaran seperti itu apakah baiknya dicoba saja mas?

  4. saya juga sudah di q2,,apa ini ada artinya ke KUM ya?dan apa dikasih sertfikatnya ya?

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.