Selamat Tinggal Sepedaku, Jepang Ternyata Banyak Pencuri!

Selamat Tinggal Sepedaku, Jepang Ternyata Banyak Pencuri! Hampir 2 tahun sepeda silver dengan berkeranjang dan dilengkapi fitur pindah gigi menemani. Bukan nilai materil yang dirugikan tapi suka duka yang telah hadir bersama sepeda ini. Mulai dari pecah ban dan berjalan hinggal puluhan kilometer sampai asyiknya mengelilingi kota kecil nan indah, Kumamoto-Jepang. [baca : Perlu Sedikit Perjuangan Jika Ingin Tarawih di Jepang]

Tidak terbesit sedikit pun bahwa di Jepang ada orang yang secara diam-diam mengikuti gerak gerik sepedaku ini. 2 bulan yang lalu saya ganti ban dengan kualitas mentereng yang telah dipakai pebalap Moto GP Valentino Rossi bahkan sekelas Michael Scumacher di F1 yakni Bridgestone. Harganya pun sama dengan mengganti ban boil di Indonesia [baca : Ganti Ban Luar dan Dalam Bagian Depan-Belakang Bisa Membeli Sepeda Baru di Jepang].

Yang unik dari sepeda ini adalah keranjangnya. Sepertinya malu jika membawa sepeda berkeranjang di Indonesia. Karena seperti sepeda cabe-cabean kali ya hehe. Padahal disini sangat bermanfaat untuk sehari-hari. Barang belanjaan di supermarket tentunya akan disimpan di keranjang. Super bohong jika yang punya sepeda sport disini tidak menyesal karena tidak punya keranjang. Namanya juga sport, ya bukan untuk kehidupan sehari-hari.

Baru 2 minggu yang lalu saya coba menambahkan fitur lampu ajaib, alias lampu kecil tapi bisa menerangi jalan layaknya lampu patromax. Harganya murah hanya 15 ribu rupiah, tapi baterenya seharga 4 kalinya. Itulah sebabnya seminggu yang lalu hilang dengan adanya sisa-sisa sidik jari dan rusakya lampu karena ulah jambretan seseorang.

Jujur saja, waktu itu tidak menyangka bahwa dicuri orang karena mungkin terjatuh atau tersenggol. Tapi fakta mencengangkan terjadi. Sebelum pergi jumatan, sepeda nan lucu ini hilang dari tempat parkirnya di kampus, menyisakan payung yang senantiasa melekat di sepedanya.

Oh sungguh keji pencuri ini, malang nasib sepedamu nak setelah pindah tangan ke orang yang tidak dikenalnya (6/11/15). Walhasil sore harinya laporlah ke polisi terdekat, jika di Indonesia setingkat polsek lah.

Berita acara pun dibuat, luaama banget yak, kaya interogerasi penjahat kelas kakap atau para koruptor di Indonesia kali ya saking jarang adanya pelaporan. 2 jam diinterogerasi, polisi pun datang ke TKP. Haduuh ilang sepeda aja sampe datang ke lokasi.

Intinya, dimanapun anda berada, waspada harus tetap ada!!! salah juga sih, karena merasa aman, setahun belakangan ini jarang dikunci sepedanya.

Selamat tinggal sepedaku!!