Budaya Pemanfaatan IT (Information of Technology) di Civitas Akademika Unpad langkah awal menuju Research University berkelas dunia

Untuk menjadikan Unpad sebagai Research University yang berkelas dunia diperlukan perbaikan dan perubahan di berbagai bidang. Salah satu bidang yang harus banyak mengalami perbaikan dan perubahan yaitu bidang Tekologi Informasi. Berdasarkan hasil kelompok diskusi pemerhati IT di Unpad, merupakan suatu kemajuan Unpad akan menetapkan Blue Print IT unpad, dimana cetak biru ini ditetapkan berdasarkan keluhan-keluhan dari seluruh civitas akademika (mahasiswa, dosen, dan karyawan) pengguna IT sebelumnya serta berdasarkan pada kebutuhan mendatang dengan standar IT universitas kelas dunia, dengan kata lain beberapa waktu kedepan unpad akan memiliki standar IT kelas dunia. Dalam kaitannya peningkatan penelitian standar internasional baik untuk mahasiswa maupun dosen, akses journal internasional pada saat ini masih terbatas, unpad baru berlangganan dengan proquest, terutama untuk fakultas farmasi untuk memperoleh jurnal terbaru tidak tercover dalam proquest sehingga meminta bantuan mahasiswa atau dosen di universitas di luar negeri yang memiliki akses gratis ke jurnal yang dibutuhkan, ke depan unpad diharapkan memiliki fasilitas akses gratis ke publisher jurnal internasional lainnya. Akan tetapi seiring dengan dukungan IT yang akan selalu melakukan perbaikan, budaya penggunaan IT di kalangan civitas akademika unpad belum terbentuk secara utuh.

Salah satu contoh kongkrit, seluruh civitas akademik unpad telah memiliki e-mail (surat elektronik) pribadi baik yang difasilitasi oleh IT Unpad ataupun provider webmail lainnya, tetapi tidak semua memanfaatkannya sebagi media komunikasi antara mahasiswa, dosen, dan karyawan. Universitas di luar negeri, e-mail sebagai media komunikasi yang efektif dan efisien baik untuk masalah akademik, kemasiswaan, penelitian dan lainnya, di unpad terkadang keterlambatan dan kehilangan informasi sering terjadi karena pengumuman yang ditempel di papan pengumuman yang hilang ataupun keterlambatan datangnya surat karena birokrasi yang panjang.

Contoh lain, webometric salah satu parameter badan akreditasi nasional dimana ukuran seringnya kunjungan menjadi tolak ukur penilaian badan akreditasi nasional, untuk standar internasional pastinya memiliki jumlah kunjungan lebih banyak dari standar nasional, untuk meningkatkan jumlah kunjungan ke website unpad, dosen-dosen unpad hendaknya memanfaatkan website untuk menyimpan bahan-bahan kuliah dalam bentuk e-book, powerpoint ataupun publikasi hasil penelitian dalam bentuk e-journal, serta pemanfaatkan e-learning untuk meningkatkan jumlah kunjungan khususnya dari mahasiswa unpad sendiri, bahkan dengan bahan-bahan kuliah dan e-journal yang berstandar internasional tidak menutup kemungkinan jumlah kunjungan dari luar negeri bertambah banyak.

Pada saat ini sebetulnya sebagian dosen telah banyak memanfaatkan fasilitas IT yang disediakan unpad, terutama untuk dosen yang selalu mengupdate bahan kuliahnya melalui internet, tetapi tidak menutup kemungkinan beberapa dosen masih belum memaanfaatkan fasilitas IT dikarenakan tidak adanya infrastruktur yang memadai atau kurangnya pelatihan-pelatihan mengenai pemanfaatan teknologi IT yang terus berkembang. Selain penyediaan infrastruktur IT dan mengadakan pelatihan-pelatihan di bidang IT untuk dosen, rangsangan insentif bagi dosen dalam membuat bahan kuliah dalam bentuk e-book ataupun situs/blog pribadi yang menunjang kegiatan e-learning merupakan salah satu solusi dalam membiasakan budaya IT di unpad.

(Dimuat di warta lemlit unpad edisi bulan desember 2008)