Nazroel.id – Jurusan Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Tadulako (Untad) menyelenggarakan Seminar Kefarmasian 2019 dengan topik “Pemanfaatan Kearifan Lokal sebagai Obat Bahan Alam dalam Upaya Peningkatan Kesehatan di Era Revolusi Industri 4.0” pada 15 September 2019 di Untad, Kota Palu. Acara ini diadakan dalam rangka Dies Natalis ke-10 Farmasi Universitas Tadulako (Untad).
Dalam acara ini, panitia mengundang saya sebagai pembicara, oleh karenanya, berikut adalah script pendahuluan dan file presentasi yang dibawakan di seminar ini dengan harapan bukan hanya yang hadir di seminar yang mendapatkan manfaatnya, juga pembaca setia blog ini.
Teknologi Formulasi Pengembangan Bahan Baku Alami Menjadi Sediaan Farmasi di Era Revolusi Industri 4.0
Sebelum mulai presentasi, berikut adalah tujuan dan outline dari presentasi kali ini :
Tujuan
Pengenalan Teknologi Formulasi Bahan Baku Alami sebagai :
- Drug carriers
- Active pharmaceutical ingredients (API) Di era Revolusi Industri 4.0
Outline
- Pendahuluan
- Bahan Baku Alami sebagai Eksipien Farmasi •Hidrogel film sacran untuk penghantaran curcumin/siklodekstrin •Hidrogel film sacran untuk penghantaran protein •
- Bahan baku alami sebagai API •Karakterisasi dan efek antioksidan pektin dari kulit buah manggis •a-Mangostin sebagai API untuk kanker payudara dengan sistem nanopartikel
- Revolusi Industri 4.0
- Conclusion and Future perspective
Pendahuluan
Menurut KBBI, Arti dari bahan baku adalah:
Bahan untuk diolah melalui proses produksi menjadi barang jadi; bahan kebutuhan pokok untuk membuat sesuatu
Bahan baku alami farmasi ?
Bahan yang bersangkutan dengan alam untuk diolah melalui proses produksi menjadi produk farmasi; Terbagi menjadi Bahan eksipien dan API (Active Pharmaceutical Ingredient)
Sebelum mengetahui teknologi formulasi di era revolusi 4.0, sebaiknya kita mengingat kembali tahapan dari proses penemuan obat hingga diedarkan.
Tahapan penemuan obat dibagi menjadi 2 tahapan besar, yakni tahapan penemuan dan pengembangan. Kira-kira dimanakan tahapan formulasi diperlukan?
Bidang farmasetika sangat diperlukan ketika telah melewati tahapan penemuan obat, artinya kita harus mengetahui senyawa apa yang memiliki kandidat untuk diuji keamanan, pra klinik, dan klinik.
Dalam konteks bahan baku alami, idealnya fitofarmaka adalah tahapan yang diperlukan. Sehingga tim formulator bisa membantu menghantarkannya lebih baik atau memformulasikan dengan teknologi 4.0.
Flashback
Mari sejenak flashback, karena sebenarnya dalam presentasi ini saya hanya berbagi pengalaman penelitian apa yang telah dikerjakan hingga saat ini.
April 2014, adalah waktu dimana saya mulai berkelana di negeri sakura. Negeri yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya sejak kecil akan menuntut ilmu ribuan mil dari kota kelahiran Tasikmalaya.
Berikut adalah beberapa gambar dan video yang lumayan ngangenin untuk kembali ke Kumamoto.
Sacran
Setibanya di Departemen Farmasi Fisika, Kumamoto University, saya diberikan tantangan untuk mengembangkan Sacran, suatu polisakarida baru dari Sianobakterium yang secara empirik adalah pangan fungsional daerah Kumamoto sejak puluhan tahun lalu.
Mari kita lihat video berikut ini :
Profesor sempat mengatakan “ini adalah senyawa baru, dan kamu bakal jadi yang pertama meneliti untuk memformulasikan dan diaplikasikan di bidang farmasi”
Kebaruan adalah sangat penting untuk publikasi di jurnal internasional, selain itu, sacran sudah diteliti terkait secara fisikokimia dan merupakan isolat murni yang bisa dilanjutkan ke tahap formulasi.
Sacran merupakan polisakarida unik yang memiliki berat molekul paling tinggi dikelasnya, biomaterial aman, bisa membentuk hidrogel dan film.
Mulailah meneliti untuk dijadikan sebuah hidrogel film dan diaplikasikan untuk penutup luka.
Selengkapnya, bisa download dan dilihat di file presentasi berikut ini, yang bisa hadir yuk berangkat ke Palu, tanggal 15 September 2019
Video-video yang ditampilkan di slide