Catatan Harian Seorang Dosen, Beasiswa, Ilmiah, Universitas, dan Hobi Mengulas keseharian dengan berbagi informasi bermanfaat
Nazroel.id – Sekolah di Jepang bagi saya ibarat mimpi yang menjadi nyata. Percaya tidak percaya hal itu ternyata terjadi. Melalui blog ini mungkin akan ada generasi-generasi selanjutnya yang mengikuti jejaknya.
Perlu diketahui, saya termasuk orang yang gagap berbahasa inggris, memilih Jepang ada 4 alasan utama yakni selain sebagai negara maju, dekat jika pulang karena berencana tidak bawa keluarga, juga syarat bahasa inggris diperlukan sesuai standar kebutuhan beasiswa. Ditambah, IPK saya di S1 dan S2 tidak bagus-bagus amat alias berada sedikit diatas syarat beasiswa.
Nah bagi rekans yang memiliki hal yang mirip diatas jangan patah semangat dan mungkin kata-kata dibawah ini bisa dijadikan masukkan untuk lebih termotivasi mengejar impiannya.
Ketika memutuskan kuliah di Luar Negeri
“ayah saya dari kampung bisa kuliah ke luar negeri, masa saya ga bisa”
“bagaimanapun juga, kuliah di luar negeri bisa bikin bangga orang tua dan keluarga”
“kuliah di dalam negeri sudah pernah, saatnya kuliah di luar negeri”
“bagaimanapun juga, kuliah di luar negeri lebih banyak lebihnya di banding di dalam negeri”
“kuliah di luar negeri membuka kesempatan jalan-jalan lintas negara dan benua”
“hidup itu sekali, dan ga bisa diputar balik, manfaatkan sebaik mungkin”
“kesempatan emas itu datang jarang dua kali”
“kuliah di luar negeri itu bukan pilihan, tetapi nasib”
“garis tangan ga bisa kita hapus, lakukan yang terbaik adalah jalan yang tepat”
“ukurlah kemampuan diri, pilihlah tempat kuliah sesuai kemampuan”
“mimpi itu tak akan menjadi nyata kalau ga diusahakan”
Ketika belajar bahasa inggris
“terpenting langkahi persyarataan beasiswa, urusan komunikasi belakangan”
“sama-sama punya akal dan pikiran, berarti saya bisa!”
Ketika berada di luar negeri
“tinggalkan segala atribut, kamu adalah mahasiswa sekarang!”
“uang hidup beasiswamu dibawah UMR orang Jepang, berhematlah!”
“ini negara orang, hormati budaya dan beradaptasilah”
“banyak yang ingin kuliah di luar negeri tapi ga bisa, jangan sia-siakan anugerah ini”
“pergi jauh meninggalkan keluarga hanya sementara, percayalah akan indah pada waktunya”
“disana jangan sedih, disini jadi ikut sedih”
“kalo profesor marah, tandanya sayang sama kamu!”
“biarlah orang bicara apa, masa depan ada ditangan kita”
“uang bukan segalanya, pulanglah jika libur”
“uang bisa dicari, tapi waktu tidak bisa diulang”
“sempatkan pulang, keluarga di tanah air adalah motivasi terbesar menyelesaikan kuliah”
