Saatnya Miliki ID Peneliti Jika Ingin Memulai Publikasi Internasional di Elsevier. Untuk mempermudah apa itu Identitas Peneliti, mirip seperti situs researchgate.net dan linkedin.com namun bukan bertipe sosial media alias tidak memiliki fitur interaksi sesama membernya.
Tujuannya adalah hanya untuk menyimpan database profil peneliti dan bisa dicari oleh pengunjung ke situs tersebut. Selain itu, database ini digunakan untuk publisher tempat jurnal kita yang akan dipublikasikan.
DIdalam dunia publikasi internasional, ada namanya publisher dan ada juga website pengindex layaknya google yang menyimpan artikel dari beberapa publisher. Contohnya website pengindex PubMed, Scopus, dan ScienceDirect.
Profil database peneliti ini ada yang secara otomatis diindex seperti di situs scopus.com dan scincedirect dimana merujuk ke profil author jurnalnya langsung. Sementara para publishernya membutuhkan data peneliti dari situs profil identitas peneliti yang merujuk ke beberapa situs yang dipercayainya seperti researcherid.com dari Thomsonreuteurs.
Khususnya untuk publisher di elsevier mereka merujuk ke orcid.org yang sebenarnya bisa terhubung dengan researcherid.com.
Untuk scopus sendiri kita akan memiliki id seketika memiliki publikasi di scopus, berikut contoh idnya.
Berikut untuk contoh ID saya di ORCID.org
Tampilannya akan seperti ini
dan Researchid.com
Untuk publikasi di Elsevier disarankan untuk memiliki ID di ORCID.com dan itu sangat mudah dibuat layaknya membuat akun sosmed.
Nantinya bisa saling terhubung dengan id scopus dan thomsonreuteurs untuk update data publikasinya.
Jadi bagi yang sudah memilki akun researchgate dan linkedin, bagi peneliti disarankan untuk memiliki ID Peneliti yang diakui secara internasional terutama oleh publiser bereputasi tinggi alias memiliki impact factor lumayan.