Nazroel.id – Unik dan Aneh kata orang yang melihatnya, ketika 10 bungkus kerupuk blek atau kerupuk tepung/aci beserta bumbu instan dan indomie memenuhi koper yang akan di bawa ke Jepang.
Padahal itu adalah semacam kebiasaan yang selalu menemani kepergian saya melanjutkan perjuangan kesendirian menuntaskan mimpi di Kumamoto.
Total 8 kali Pulang-Pergi (PP) Kumamoto-Jakarta akan menjadi suatu pengalaman tidak terlupakan dalam kurun waktu 3 tahun. 1 PP (Pergi Maret 2014) lagi ketika pulang nanti yang direncanakan Maret 2017.
Jangan mencoba mengkalkulasikan denga rupiah, semua ini tidak ternilai harganya seketika anak dan istri di Indonesia bisa saling mendukung dan memahami bagaimana seorang ayah mencoba merajut mimpi untuk masa depan keluarga kecilnya.
Satu koper penuh berisi bumbu dan makanan cukup hingga 3 bulan kedepan. Ada yang spesial untuk yang terakhir kalinya, yakni kehadiran ‘kerupuk blek’ tutung alias sedikit gosong, makanan favorit saya. Kerupuk mentah yang digoreng nantinya tidak seenak aslinya 🙂 Kalo Jaya Suprana mau mencatat, pasti jadi rekor MURI 😄
Catatan harian ini ditulis 20 menit sebelum boarding ke Kumamoto di Bandara Soekarno Hatta.
Update : Akhirnya kerupuk blek pun nyampe di Kumamoto