Tidak disangka ketika seorang kolega memberi saya Noshibukuro atau amplop berisi uang ala Jepang, kalau China disebut Angpao sehari sebelum keberangkatan untuk pergi merantau ke Negeri Sakura. Tidak perlu disebutkan siapa orang yang sederhana tapi tidak sombong ini yang pasti kalau membaca cerita ini pasti senyum-senyum sendiri, nah jika ada yang senyum dialah orangnya 🙂
Terus terang saya tidak membuka amplop itu dan tersimpan rapi di laci meja belajar di Apartemen saat ini. Saya berpikir dan saya ingin amplop ini memiliki cerita selama hidup di Jepang. Saya yakin bukan nilai uang yang ada didalamnya dia berikan untuk saya. Tapi bentuk dukungan secara moral, karena kalo materil paling juga sehari habis ini isi amplop hihi….
Tapi, baru minggu kemarin akhirnya amplop ini saya buka dan itupun tidak direncanakan, pasalnya disini kalau sabtu-minggu ngambil uang di ATM maka akan dikenakan biaya administrasi, nah saya lupa tidak mengambi di weekdays padahal hari Minggu sudah janji akan membeli handphone gratis smartphone Samsung Galaxy S6 Edge 32. Cerita lengkap tukar HP bisa dilihat disini.
Setelah dibuka ¥10.000, pas banget buat upgrade ke 64 GB karena kalau 32GB tidak perlu uang tambahan. Itulah sebabnya jadi ingin menulis kisa Amplop ini disini, akhirnya sedikit modifikasi arti dari amplop ini hehe
Paling tidak ketika pulang nanti, HP ini jadi saksi hidup reinkarnasi dari Amplop yang diberikan. Nah, arti lainnya uang ¥10 ribu saya simpan kembali kedalam amplop, mungkin tahun depan bisa digunakan buat ugrade HP kembali hehe
Amplop ini begitu berarti ternyata, akhirnya terbesit ingin sekali amplop ini berpindah tangan ketika suatu waktu nanti, tentunya bukan amplop ini, tapi budaya ini akan saya lanjutkan untuk junior saya yang akan melanjutkan studi ke Negeri Sakura. Oh sungguh niatmu mulia nak hehe….