Nazroel.id – Sebuah tulisan yang viral di media sosial, tertulis dari Dr. Nadjibah Yahya berjudul COVID-19 Sudah Singgah di Teras Rumah Kita layak untuk dibaca, diikuti dan dibagikan.
COVID-19 Sudah Singgah di Teras Rumah Kita
Kita kini berada di tahap di mana covid 19 benar benar hadir di teras rumah kita.
Kasus semakin meningkat tak terkendali bahkan tak mampu tercatat lagi . Gelombang ke dua covid lebih mengerikan dari sebelum nya sesuai prediksi.
Kini hampir setiap saat saya menemani pasien menangis dan meratap, walau semula tidak percaya dan abai. Mereka meregang nyawa akibat covid 19.
Kasus kasus positif covid 19 saat ini karena :
# tidak pernah menggunakan masker
# kasus bepergian keluar kota walau dengan tujuan menolong seseorang
# kasus setelah menghadiri pernikahan
# kasus setelah mencium tangan orangtua
# kasus setelah menghadiri pangajian serta arisan
dan lain lain
yang mengingatkan kita bahwa inilah dampak saat protokol kesehatan tidak dilaksanakan dengan maksimal.
Ada juga kisah bahagia ketika beberapa kasus ternyata hanya dengan mematuhi aturan berupa pakai
# masker ( dengan benar)
# jaga jarak ( jauhi kerumunan dan hajatan)
#sering mencuci tangan
jadi pencegahan paling kuat untuk menularkan ke orang-orang yang kita sayangi.
Ingat sekali kita terinfeksi virus ini akan ada komplikasi besar dalam beberapa organ di tubuh kita walau virus ini sudah tidak ada.
Begitu besar daya rusak virus ini.
Ketidakjujuran masih merajalela, sehingga kasus semakin tinggi tak terkendali.
Kapankah semua sadar harus ada kebersamaan dalam menghadapi covid saat ini?
Mari satukan ikatan, rapikan barisan untuk mencegah nya bersama.
Tanpa kebersamaan semua akan kandas
Ingatlah banyaknya angka kematian di Indonesia seharusnya bisa menjadi bahan pelajaran untuk kita .
Mohon kita patuhi aturan, jika kita tidak mau patuhi atau masih tidak percaya adanya covid 19, ijinkan kami untuk percaya dan menjaga kuat diri kami dan semua.
Tolong jangan membenci saat orang lain tertib pakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan
Jangan menuduhnya was was.
Was was itu penyakit dan menjaga protokol kesehatan adalah sebuah kearifan dalam bersikap.
Bukan karena jijik atau takut tertular, tapi menjaga agar mereka tidak menulari.
Jangan mencerca saat orang lain sering cuci tangan dan menolak salaman, itu cara mereka menjaga kesehatan semua termasuk anda.
Jangan tuduh seseorang memutus tali silaturahmi, saat orang menjauhi kerumunan, pertemuan dan berkunjung, justru orang orang inilah yang sedang menjaga silaturahmi tetap ada dan lengkap dengan semua personil tanpa ada seorang pun yang harus berpulang.
Jadi jangan mereka dicemooh.
Jangan nyinyir saat tenaga medis dan keluarganya menjaga erat aturan, itu semua karena mereka selalu mendampingi duka dan derita pasien positif covid 19 serta mereka sudah kehilangan sekian banyak sejawatnya.
Jangan kucilkan saat seseorang melarang anaknya bersekolah dan bermain bersama, itu hak nya untuk menjaga kesehatan anaknya.
Wabah ini hadir di sekitar kita, kita punya cara masing masing untuk menghadapinya yang mungkin berbeda.
Jadi hormati masing masing.
Tapi ingat bahwa masing masing kita akan mempertanggung jawabkan di hadapan Nya. Tidak mungkin akan sama nilainya orang yang menjaga ketat aturan demi kesehatan bersama dengan orang yang abai dengan dalih hanya bergantung pada tawakal tanpa ikhtiar.
Semoga ini bermanfaat untuk kita semua. Semoga ini bisa sebagai bukti di hadapan Nya bahwa saya sudah mengingatkan sebagai kewajiban profesi saya.
Salam Sehat Penuh Cinta.