Nazroel.id – 3 tahun hidup di Jepang menyisakan cerita suka dan duka. Dibalik berbagai kelebihannya, kali ini ingin berbagi 10 hal yang menyebalkan seketika tingga di negeri sakura ini.
Bagi yang bersiap akan berkelana dan tinggal di Jepang, maka 10 hal berikut ini harus siap-siap diterima dan mencoba untuk mengatasinya.
1. Musim dingin yang menyebalkan
Jadi teringat sebuah cerita Upin & Ipin terbaru seketika minggu lalu pulang ke Indonesia dan menonton bersama anak-anak, dimana bercerita begitu senangnya berada di negara dengan 4 musim.
Ada 3 liburan khusus setiap pergantian musim di Jepang yang sebenarnya membuat kerasan hidup di Jepang, yakni libur Golden Week pada awal Mei, pergantian musim dingin ke bunga, libur Obon pada bulan Agustus pergantian musim bunga ke musim panas, dan libur winter pada tahun baru, pergantian musim gugur ke winter. Libur inilah yang selalu dimanfaatkan untuk pulang ke tanah air.
Namun, musim dingin adalah musim paling menyebalkan, hidup serasa di lemari es dan harus menyalakan pemanas ruangan. Musim dingin menjadi musim paling banyak pengeluaran. Selengkapnya disini.
Solusi
Jika takut akan cuaca dingin, bisa diminimalisir dengan mencari daerah di Jepang yang tidak terlalu dingin, yakni di selatan seperti di Kumamoto saat ini, dan memang hal ini yang menjadi alasan utama mengapa memilih Kumamoto.
2. Gempa
Tanpa disangka, hal yang ditakutkan untuk tinggal di Jepang ternyata saya alami, yakni merasakan gempa terdasyhat di Jepang. Merasakan Gempa berkekuatan 6.4 dan 7.1 SR adalah pengalaman yang tidak terlupakan pada April tahun lalu. Cerita lengkapnya klik disini.
Solusi
Sebagai negara yang rawan Gempa, solusinya hanya satu, bagaimana caranya untuk mengatasi dan menyelamatkan diri jika terjadi gempa. Paling tidak bisa memilih daerah tinggal dimana jauh dari pantai sehingga bebas dari tsunami.
3. Paket telepon serba kontrak
Nomor telepon menjadi syarat utama dalam aplikasi perbankan dan kependudukan disini. Oleh karenanya, memiliki nomor telepon Jepang adalah wajib, walau bisa diakali dengan membeli nomor telepon Skype. Baca selengkapnya.
Datang pertama kalinya di Jepang, maka tawaran menggiurkan berbagai operator telepon akan datang. Tak hanya itu, paket internet pun ikut ditawarkan. Kontrak minimal 2 tahun menjadi syarat untuk memperoleh nomor telepon. Tidak heran tawaran dengan smartphone terbaru seperti iPhone bisa menggoda pembelinya dengan berbagai iming-iming cashback. Padahal bayaran bulanan lumayan tinggi juga terlebih adanya paket internet yang saat ini tidak bisa di cancel.
Solusi
Kalau ingin ngirit, beli handphone bekas di toko barang bekas. Kontrak beli nomor telepon pilih operator dimana teman-teman di Jepang banyak menggunakannya, karena sesama operator gratis telpon dan sms di waktu tertentu.
4. Kanji dimana-mana
Tulisan Kanji menghiasi semua kehidupan di Jepang, dari makanan, sarana umum, transportasi dan lainnya. Kanji hanya bisa dibaca kalau kita bisa menghafalnya. Bayangkan ada ribuan kanji harus dihafalkan.
Contoh kasus kecil, penggunaan penghangat ruangan bisa jadi ga hangat-hangat kalau tidak tahu cara menggunakan remotenya.
Solusi
Gunakan fasilitas internet untuk scanning Kanji dengan Google Translate
5. Jarang bisa bahasa Inggris
Bahasa Inggris menjadi bahasa kesekian di Jepang, khususnya di Kumamoto. Bahkan di kampus pun, hanya segelintir orang yang fasih berbahas Inggris. Polisi-nya juga rata-rata tidak bisa berbahasa Inggris. Teringat dulu seketika sepeda hilang dan ditemukan oleh polisi. Baca selengkapnya.
Solusi
Belajar bahasa Jepang!
6. Masakan mentah
Sashimi atau sushi mentah, cumi mentah, ayam mentah, hingga daging sapi mentah walau orang Jepang menyebutnya diasap atau setengah matang. Tetep saja jadi sajian paling menyebalkan bagi saya. Terlebih menu ini selalu hadir disetiap pesta dengan harga yang cukup mahal. Rasa yang kenyal dan selalu terbayang bagaimana ikan atau ayam hidup membuat ingin muntah.
Solusi
Masak dulu klo disediakan alat masaknya.
Banyakin soyu atau bumbu Jepang, makan bawangnya juga kalau nekad ingin mencoba daging mentahnya.
7. Babi dimana-mana
Harga yang murah membuat menu makanan babi hadir dimana-mana. Tidak hanya direstoran, di minimarket untuk makanan ringan pun selalu hadir bahan baku babi. Misalnya, minyak babi, atau gelatin babi.
Solusi
Mengingat tulisan kanji babi
8. Pesta minuman beralkohol
Sudah tidak heran bagi orang Jepang, untuk merayakan sesuatu keberhasilan atau menerima tamu maka akan digelar pesta. Pesta disini bentuknya makan malam yang diselingi dengan minum bir. Selengkapnya baca disini.
Solusi
Pilih menu soft drink, biasanya ada menu Coca Cola, Ginger, Calpis, Orange Juice
9. Gosok gigi sambil berbicara
Menjadi hal yang biasa ketika orang Jepang menggosok gigi di pagi hari sekitar jam 9.00 di kampus. Mereka tanpa malu berbicara sambil menggosok gigi. Memang pasta gigi yang digunakan adalah yang tanpa busa, tapi hal ini cukup membuat risih.
Solusi
Ketika mereka gosok gigi, cuekin aja
10. Pagi hari tidak pernah mandi
Orang Jepang tidak pernah mandi di pagi hari, mereka beranggapan bangun tidur adalah bersih, karena sebelum tidur biasanya mereka mandi.
Solusi
Jangan deket-deket aja, baunya tidak bisa ditolelir.
Kesimpulannya, 10 hal diatas akan terasa biasa jika kita benar-benar menikmati hidup di Jepang. Bagi mereka yang sudah tidak tahan, termasuk saya saat ini yang ingin segera pulang, Bersyukurlah Hidup di Indonesia!