Nazroel.id – Ada sebuah tulisan menarik yang tersebar melalui pesan berantai dari Sri Yulianto, Akademisi dan Praktisi Penjaminan Mutu PT dengan judul Kurikulum Kampus Merdeka Menuju Akreditasi.
Menurutnya, saat ini seluruh perguruan tinggi negeri dan swasta sedang ramai menyusun kurikulum kampus merdeka.
Jika menggunakan sudut pandang kurikulum lama (sebelum SNPT) akan terlihat aneh dan tidak efisien. Bagaimana mungkin sebagian (besar) pembelajaran justru diarahkan diluar bangku kuliah.
Namun demikian dengan keluarnya kurikulum SNPT/KKNI dan dilanjutkan keluarnya aturan BAN-PT tentang akreditasi, membuat target, capaian Tri Dharma Pendidikan Tinggi sangat tinggi yang mana kegiatan diluar kampus menjadi sebuah keharusan dan tidak dapat dihindarkan.
Kemudian hampir semua kampus menginterpretasi dengan sudut pandang dan pemahaman masing2. Tidak Salah dan Sah. Namun akan muncul standar dan indikator yg bervariasi dan pada akhirnya tidak standar lagi.
Akhirnya mas menteri mengeluarkan JALAN LINTAS bagaimana mencapai SNPT dengan tepat dan terukur yaitu melalui kebijakan Merdeka Belajar.
Pada kebijakan ini setiap PT untuk memberikan HAK bagi mahasiswa memilih pembelajaran diluar seperti yang diinginkan. Ada 8 sektor yang disediakan.
Lalu dimana kaitannya dengan Akreditasi?. Ketika sebuah program studi menjalankan 8 sektor ysb otomatis terpenuhilah butir butir yang diminta pada kriteria akreditasi. Contoh :
- Ketika mhs ikut riset dosen, maka sebagian Kriteria 6 dan 7 akreditasi terpenuhi. Roadmap riset dosen dng melibatkan mahasiswa terpenuhi, publikasi mahasiswa terpenuhi, sitasi karya ilmiah mhs terpenuhi.
- Ketika mhs ikut proyek dosennya di pedesaan, maka roadmap PkM dosen melibatkan mhs terpenuhi sebagaimana diminta pada Kriteria 8. Dosen melakukan rekognisi diluar PT akan memenuhi Kriteria 6.
Ketika poin 1 dan 2 dilakukan maka otomatis integrasi penelitian/pkm pada pembelajaran bisa dirumuskan.
Jadi Kurikulum Kampus Merdeka adalah jalur lintas bagaimana akreditasi 9 Kriteria dilaksanakan.
Ini adalah catatan kecil bagaimana membawa akreditasi PT kita menjadi UNGGUL, karena A atau B saat ini belum cukup.