Nazroel.id – Setelah beres seminar ilmiah The 8th Sacran Symposium, malamnya digelar Gala Dinner, atau orang Jepang menyebutnya Party. Kebetulan karena tema dari seminar adalah terkait tanaman herbal asli daerah Kumamoto, tempat digelarnya seminar nasional.
Salah satu tanaman yang dianggap langka adalah sejenis algae, Apanothece sacrum, jika diekstrak makan akan menghasilkan polisakarida baru yang memiliki karakteristik terbaik di dunia, dinamakan Sacran. Sacran inilah yang juga menjadi tema utama penelitian saya saat ini.
Beruntung sang pemilik restoran berbaik hati dan memberikan potongan harga hingga 70%, karena dirinya juga termasuk pengagum setia Sacran. Total sekali makan disini harus mengeluarkan kocek ¥10.000 atau sekitar 1.3 juta rupiah. Lalu bagaimana menu yang kita makan? yuk kita telusuri, maklum waktu itu perut belum diisi dari pagi.
1. Menu pembuka
Pertama kali disuguhkan adalah Sacran, sejenis ganggang yang rasanya sebenarnya ga jauh bedanya dengan makan rumput laut. Lainnya, ayam cincang berbentuk balok, umbi dan sayuran khas Jepang yang entah apalah namanya. Di menu pembuka ini, bener2 buat membersihkan perut alias ga terasa kenyang.
2. Menu kedua
Coba tebak apakah ini? ternyata sebuah jamur, telur, buah pear, dan agar. Rasanya nano-nano. Lagi, di menu kedua ini nampaknya belum mampu mengisi penuh perut alias masih terasa laper.
3. Menu ketiga
Sashimi, alias Sushi mentah, hiiiii paling saya takuti, mengapa? karena ga ada raasanya alias kenyal ga enak, yang ada rasa soyu yang setelah dicelup ke soyunya. Apalagi makan salmon, terbayang ikan salmon yang lagi gerak-gerak. Walhasil menu ini saya kasiin ke tetangga sebelah. Lagi-lagi perut belum kenyang, maklum setiap makanan katanya mahal-mahal, tapi kayaknya ga ada yang enak diperut hingga menu ketiga.
4. Menu keempat
Lagi-lagi makanan aneh dateng, warna kuning ditengah adalah telur, memang rasa kuahnya mantep banget serasa makan baso di indonesia. Nah, serabut yang ada disitu konon kabarnya adalah tanaman termahal di Jepang sejenis algae juga. Tapi tetep, perut serasa masih kosong.
5. Menu kelima
Baru dimenu kelima perut sedikit terasa penuh. Maklum disuguhi sayur ikan tuna dengan nasi tim. Yang sedikit mengenyangkan adalah hadirnya nasi tim. Itulah Indonesia, belum makan jika belum menemukan nasi.
6. Menu keenam
Nah, ini baru mantap. Mengapa? karena ada nasinya hehe di kanan adalah Miso Soup, sop khas Jepang. Baru dimenu keenam perut sudah mulai penuh. Apalahi Miso soupnya anget dan kuahnya kental khas kaya makan Cuanki kuah.
7. Menu terakhir
Agar-agar dan buah pear datang kembali. Menutup rangkaian makananan tradisional mewah di Jepang. Untuk urusan minum disediakan teh Ocha, teh hijau khas jepang. Pengalaman yang lumayan unik.