Akhirnya menulis juga di blog ini, coba lihat di alamat website ini berubah kan jadi nazroel.id, seperti biasa kepalang gila hehe saat ini mengelola total 7 website dari mulai web formal, asyik-asyik, ampe web blog pribadi sampai dijuluki farmakomedsos wkwkwk, tulisan berikutnya mungkin sedikit akan memberikan rahasia mengapa bisa membagi waktu dalam mengelola situs-situsnya.
Kali ini saya ingin menuliskan beberapa hal yang nantinya akan diterapkan di laboratorium di Indonesia, maklum selain sedikit nyeleneh terkadang pelupa juga, so saya coba menulis disini karena mungkin tahun depan tepat di bulan ini saya sudah kembali mengabdi di Indonesia dan mulai membuka postingan-postingan sebelumnya.
Hal ini bukan mustahil terjadi, buktinya saya membuka kembali artikel mengenai fasilitas sederhana yang perlu diadakan nanti di Indonesia tahun 2014 pernah menuliskannya [Baca :Hal Kecil yang Perlu Diterapkan di Indonesia dari Laboratorium Farmasi di Jepang]
Mungkin hal-hal dibawah ini akan terus bertambah, tapi setidaknya hal yang ada saat ini akan dicoba dibahas satu-satu, jadi buat rekans yang ingin menerapkan kegiatan dibawah ini di laboratorium farmasi atau departemen ala Jepang bisa dicoba alias tidak usah jauh-jauh pergi ke negeri sakura.
Tata tertib
Di Jepang, laboratorium itu setingkat Departemen yang dipimpin oleh seorang Profesor didampingi oleh para asosiatenya. Nah, yang menjadi anggota Departemen adalah mahasiswa yang sudah penjurusan alias mengambil tugas akhir kalau di Indonesia. Intinya yang sudah memulai penelitian, yakni mahasiswa sarjana tingkat akhir dan pasca sarjana.
Oleh karenanya, langkah pertama di Indonesia adalah wajib mengumpulkan para mahasiswa yang akan melakukan penelitian di laboratorium kita. Harus dianggap seperti keluarga yang otomatis menjadi anggota laboratorium dengan berbagai fasilitasnya. [Baca : Kebebasan Menata Meja Mahasiswa di Jepang yang Berbau Pornografi].
Sebagai anggota dari sebuah struktur organisasi tentunya selain mendapat fasilitas laboratorium juga harus mengikuti aturan main, hak dan kewajibannya.
Teringat ketika OSPEK, kaka kelas membacakan Tata Tertib/Kontrak Belajar selama OSPEK. Ternyata itu penting untuk dimiliki setiap laboratorium atau departemen yang kita pimpin.
Contohnya, jam berapa kita masuk lab, kapan bisa pulang, hari apa untuk jadwal buang sampah [Baca : Rutinitas Membuang Sampah di Kampus Jepang], serta aturan teknis di lab lainnya, intinya menjelaskan aturan main,hak dan kewajibannya di laboratorium yang bisa membuat kita disiplin.
Pertemuan harian, mingguan, dan bulanan
Setelah memiliki visi dan misi yang sejalan, hal penting selanjutnya adalah sebisa mungkin harus rutin mengadakan pertemuan, disini sih setiap hari alias setiap pagi, tapi kayaknya ga mungkin ya. Kegiatannya apa saja setiap harinya baca artikel berikut ini : Pergi Pagi Pulang Malam Rutinitas Harian Bagi Mahasiswa di Jepang.
Absen sederhana
Mahasiswa tingkat akhir biasanya menyisakan kuliah yang tidak banyak, oleh karenanya terkadang datang ke kampus ketika ada kuliah saja. Disini tidak seperti itu, kehadiran terutama pagi harus datang tepat waktu dengan menggunakan absen sederhana seperti papan.
Kuning artinya pulang, dan putih artinya masih ada di lab. Tingkatan penempatan absen menandakan tingkat mahasiswa, sarjana tentunya paling bawah diikuti dengan master dan doktor tergantung dari tahun ajarannya.
Log book
Ini hal yang penting lainnya, lab menyediakan buku polio bergaris dan setiap mahasiswa harus mengisinya. Log book itu isinya persis seperti jurnal praktikum, setiap harinya alias tiap halaman ada tanggal percobaan, judul percobaan, tujuan percobaan, skema dan prinsip, protokol percobaan, hasil, diskusi dan pembahasan.
Diskusi Laporan penelitian mingguan dan bulanan
Laporan penelitian mingguan biasanya diskusi grup, setiap anggota dibagi kebeberapa grup dengan doktor sebagai ketuanya. Untuk bulanan adalah laporan bersama kepala laboratorium dan asosiatenya.
Hal yang harus disiapkan disini adalah format laporan dalam A4 dengan cara penulisan dan gambar serta table harus mengacu kepada aturan laboratorium dimana seragam. Aturan ini merupakan aturan penulisan ilmiah standar publikasi jurnal internasional.
Sehingga mahasiswa dibiasakan untuk menyajikan data sesuai format standar publikasi ilmiah. Satu hal lagi adalah menulis laporan sebaiknya dibiasakan di powerpoint, tentunya hal yang tidak biasa bukan?
Ada keuntungan tersendiri, yakni ketika submit publikasi internasional kita harus menyiapkan file gambar dalam bentuk powerpoint, sehingga sudah terbiasa. Intinya, laporan bulanan isinya menitikberatkan pada judul, protokol, hasil, serta rencana penelitian bulan berikutnya.
Paper seminar
Khusus di hari rabu dan jumat pagi Pk. 7.30 di laboratorium ini digelar paper seminar, atau presentasi setiap mahasiswa dengan membawakan artikel ilmiah terbaru maksimal 1 tahun kebelakang dengan impact factor lebih dari 5.
Tanpa disadari hal ini memberikan pengetahuan baru baik untuk mahasiswa maupun dosennya. Dalam paper seminar ini mahasiswa harus membuat hand out dan menjelaskan dengan detil dalam waktu 150 menit. Presentasi dibagi 2, pertama menjelaskan pendahuluan jika berhasil mempresentasikannya dan dianggap dimengerti oleh mahasiswa terutama dosennya boleh melanjutkan ke bagian hasil, diskusi dan pembahasan serta kesimpulan.
Latihan presentasi
Mempresentasikan penelitian ke suatu seminar atau konferens hukumnya wajib. Dan setiap awal semester di bagian tata tertib tadi disebutkan kewajiban kita termasuk mempresentasikan hasil penelitian.
Uniknya, disini dianggap bahwa presentasi keluar itu harus sempurna terutama dari segi penulisan dan isi presentasinya [Baca : Dapat Award Presentasi Oral Dikasih Amplop Yen, Alhamdulillah].
Secara tidak sadar mahasiswa dilatih untuk mulai membuat bagian-bagian untuk dipublikasikan di jurnal internasional nantinya, seperti membuat abstrak, background, serta hasil dan pembahasan. [Baca : Cara Mudah Membuat Poster Untuk Presentasi Seminar dengan Powerpoint]
Publikasi paper
Pada akhirnya, setiap mahasiswa memiliki kewajiban yang ditentukan oleh departemen dan tertulis di tata tertib sebelumnya yakni untuk doktor harus menghasilkan 3 publikasi. Sedangkan Master dan Sarjana tidak diwajibkan.
Mahasiswa sudah dididik dari awal untuk mulai menulis yang baik dengan format yang telah ditentukan laboratorium. Log book, laporan mingguan, bulanan, presentasi seminar memudahkan untuk memulai menulis kedalam bentuk manuscript.
Makan bersama dan Jalan-jalan
Selain rutinitas yang padat, setiap tahunnya diadakan laboratory trip. [Baca : Wisata ke Pulau hantu (battleship island) di Nagasaki Jepang] Selain itu orang jepang doyan pesta alkohol, dan disinilah tempat untuk pendekatan secara personal, terkadang ketika di kampus selalu ada jarak antara dosen dan mahasiswanya.
Terkadang disini meraka curhat tentang permasalahan apa yang dihadapi di departemennya. [Baca : Bayar 600 Ribu, Begini Menu Makanan Restoran Untuk Sekali Pesta di Jepang]
#farewellparty di #jepang #japan #party #pesta #mlog perorang bayar sekitar 600rban minum dan makan sepuasnya, tulisan…
Posted by bidhuan.com on Thursday, March 10, 2016