Nazroel.id – artikel ini ditulis oleh mahasiswa kandidat doktor, Ferdy Firmansyah, yang berjudul Systematic Review Lebih Mudah dengan Rayyan
Pada dunia penelitian, systematic review dipandang sebagai metode paling terpercaya (gold standard) untuk merangkum bukti ilmiah. Metode ini menuntut peneliti tidak hanya menyajikan hasil penelitian secara individual, tetapi juga menyeleksi, membandingkan, dan mengintegrasikan ratusan artikel yang relevan. Tantangannya, melimpahnya literatur sering membuat proses ini rumit dan memakan banyak waktu. Untuk mengatasi tantangan diatas, kini tersedia Aplikasi Rayyan yang merupakan sebuah platform digital yang membantu peneliti menyaring referensi dengan cepat, lebih terorganisir, dan dapat dikerjakan bersama rekan satu tim secara real-time.
Apa Itu Rayyan?
Rayyan adalah sebuah platform digital gratis yang dapat digunakan peneliti untuk mengelola referensi, menyingkirkan duplikasi, serta melakukan screening artikel dengan cara yang lebih terstruktur. Keunggulan utamanya terletak pada tampilan yang sederhana, fitur kolaborasi real-time, serta dukungan kecerdasan buatan yang mampu memprediksi relevansi artikel.
Tujuan Rayyan adalah menyediakan dashboard terpadu bagi peneliti untuk mengatur detail proses mereka, sekaligus memungkinkan kolaborator melihat kemajuan masing-masing. Dashboard Rayyan ini terdiri dari empat tab, yaitu My Reviews untuk review yang dibuat sendiri, Collaboration Reviews untuk review yang melibatkan kolaborasi, Translation Only Reviews untuk terjemahan, dan Other Reviews untuk review publik. Kelebihan Rayyan antara lain dapat digunakan secara gratis, mendukung pembuatan dan kolaborasi dalam jumlah review yang tidak terbatas, serta mampu menampilkan perkembangan kerja dari tim lain. Selain itu, pengguna dapat mengatur folder review untuk keperluan screening.
Cara Menggunakan Rayyan
(Rahman, M.M, et al, 2024)
1. Registrasi
dapat dilakukan
dengan akun gmail atau ikuti
langkah berikut:
Buka situs https://rayyan.ai atau
langsung
https://rayyan.ai/users/sign_up.
a. Masukkan email dan
negara, lalu klik Create
Account.
b. Cek email konfirmasi lalu
klik Confirm my account.
c. Buat kata sandi dan
masukkan nama, lalu klik
Confirm Account.
d. Pilih jenis keanggotaan (misalnya uji coba gratis).
e. Setelah masuk ke dashboard, Anda bisa memulai membuat review. 3. Membuat Proyek Baru: Buat review project (title, type, and domain) sesuai topik penelitian dan undang kolaborator jika perlu.
2. Mengunggah Referensi
Impor hasil pencarian dari database (PubMed, Scopus, Web of Science, atau lainnya) dalam format RIS, CSV, BibTeX atau format lainnya. Sebaiknya gunakan nama file yang sesuai dari berbagai database. Maksimal unggah 10 dokumen (100 MB) sekali proses. Semua referensi yang diunggah akan muncul di tengah dashboard.
5. Menghapus Duplikasi
Rayyan otomatis mendeteksi dan menghapus artikel ganda dengan menggunakan fitur resolve duplicates (juga bisa klik Detect duplicates). Setelah duplikasi ditemukan, Anda dapat memvalidasi dan memutuskan apakah akan menghapus atau menyimpan. Dalam hal manajemen peran, Rayyan membagi akses pengguna ke dalam empat kategori:
a. Collaborator yang bisa melakukan hampir semua hal kecuali menghapus review atau mengundang anggota baru,
b. Translator yang dapat menerjemahkan abstrak,
c. Reviewer yang menyaring artikel melalui keputusan include/exclude/maybe serta menambahkan alasan, label, dan catatan, d. Viewer yang hanya bisa melihat tanpa mengubah apa pun. Kolaborator dapat diundang tanpa batas melalui email, dan setelah menerima undangan, mereka dapat mengakses review yang relevan di tab Collaboration Reviews. Selain versi web, Rayyan juga tersedia dalam aplikasi mobile untuk iOS dan Android yang mendukung penggunaan offline.
6. Screening Judul dan Abstrak
a. Klik judul review.
b. Fitur Blind aktif secara default agar reviewer tidak melihat keputusan reviewer lain (untuk mencegah bias).
c. Klik Show untuk membuka halaman review.
d. Pilih artikel untuk melihat detailnya.
e. Untuk menyertakan artikel → klik Include atau tekan I.
f. Untuk mengecualikan artikel → klik Exclude atau tekan E, sertakan alasan jika perlu.
g. Jika ragu → klik Maybe atau tekan M.
h. Tambahkan Label (pendek, bisa difilter) atau Notes (catatan panjang, tidak bisa difilter).
i. Label ditampilkan dalam kotak biru, catatan disimpan di bagian bawah detail artikel.
j. Label/Notes bisa dihapus kapan saja.
7. Screening Full-Text
Reviewer dapat memilih artikel, lalu menambahkan file PDF melalui fitur Upload PDF full texts. File yang diunggah muncul pada detail artikel dan dapat dihapus jika tidak sesuai. Jika sudah ada artikel dengan PDF lengkap, Rayyan menampilkan jumlah artikel yang memiliki full-text. Pada artikel terpilih lakukan verifikasi kembali pada level full-text serta tuliskan alasan artikel yang di ekslusi (contoh: tidak tersedia full-text, review, Bahasa, dan lainnya). Prediksi Relevansi: Rayyan memberikan rekomendasi relevansi dengan algoritma AI.
8. Ekspor Data
a. Pada halaman review, pilih filter artikel (misalnya included saja). b. Klik Export.
c. Pilih opsi ekspor:
• Filtered/ All.
• Format: RefMan, BibTeX,
EndNote, CSV.
• Sertakan/abaikan abstrak,
keputusan, label, alasan.
• Format nama penulis: Last, First atau First, Last.
d. Klik Export.
e. File ekspor akan dikirim melalui email terdaftar dalam bentuk ZIP, berisi: • File artikel dengan catatan tambahan (keputusan, label, alasan). • File log (histori semua aktivitas: waktu, email pengguna, ID artikel, keputusan, label, alasan).
Video tutorial
Manfaat Menggunakan Rayyan
1. Menghemat waktu screening hingga 40–50%.
2. Mendukung kerja sama tim lintas institusi secara real-time. 3. Menjamin transparansi dengan catatan alasan eksklusi.
4. Membantu mempercepat keputusan dengan prediksi relevansi berbasis AI.
Saat ini sudah banyak peneliti yang menggunakan aplikasi berbasis Rayyan karena memiliki kemudahan akses, fitur kolaborasi, dan efisiensi waktu dalam proses systematic review. Berdasarkan penelitian Ouzani, et al (2016) menyebutkan bahwa Rayyan adalah aplikasi web dan mobile gratis yang dikembangkan untuk mempercepat proses awal systematic review, khususnya penyaringan judul dan abstrak. Aplikasi ini menggunakan semi-otomatisasi dengan fitur prediksi berbasis machine learning untuk membantu peneliti memilih studi yang relevan. Uji coba pada dua Cochrane reviews serta survei pengguna menunjukkan bahwa Rayyan mampu menghemat waktu rata-rata 40%, bahkan
hingga lebih dari 50% bagi sebagian pengguna. Fitur yang paling dihargai adalah kemampuannya dalam screening, pelabelan, dan kolaborasi antar peneliti (Ouzzani et al., 2016). Secara keseluruhan, Rayyan dinilai responsif, intuitif, dan berpotensi besar meringankan beban peneliti dalam melakukan systematic
review.
Beberapa tahun terakhir adopsi aplikasi Rayyan dalam proses systematic review semakin meningkat seiring dengan kebutuhan peneliti akan metode yang lebih cepat, efisien, dan kolaboratif dalam penyaringan literatur. Sejumlah studi terkini (2018–2025) telah mengevaluasi kinerja, keandalan, serta potensi pengembangan Rayyan dibandingkan perangkat lunak lain, baik dari aspek efisiensi waktu, akurasi prediksi, maupun pengalaman pengguna. Berbagai publikasi berikut memberikan gambaran komprehensif mengenai peran Rayyan sebagai salah satu alat utama dalam mendukung praktik evidence-based research di era digital.
Judul Fokus Penelitian Hasil Utama
Rayyan for systematic reviews (Johnson & Phillips, 2018)
Abstract screening using the automated tool Rayyan (Valizadeh et al., 2022)
Performance, Usability, and User Experience of Rayyan (Yu et al., 2022)
Increasing the efficiency of study selection for systematic reviews (Waffenschmidt et al., 2023)
Usefulness of machine learning softwares to screen titles of systematic reviews (dos Reis et al., 2023)
Meninjau kegunaan Rayyan dalam mendukung systematic review, khususnya kustomisasi, kolaborasi, dan relevansi.
Mengevaluasi efektivitas Rayyan untuk penyaringan abstrak dalam diagnostic test accuracy reviews. Menilai performa, kegunaan, dan pengalaman pengguna Rayyan.
Membandingkan efisiensi Rayyan (fitur prioritization) dengan EPPI Reviewer.
Membandingkan Rayyan, Abstrackr, dan Colandr untuk screening judul.
Rayyan meningkatkan efisiensi penyaringan, mempermudah kolaborasi, serta memberikan pengalaman pengguna yang intuitif.
Rayyan mempercepat screening dengan konsistensi baik, mengurangi beban kerja, namun tetap butuh validasi manual. Rayyan mempercepat penyaringan, mudah digunakan, mendukung kolaborasi; masih perlu peningkatan pada duplikasi & integrasi software lain.
EPPI lebih cepat & sensitif pada tahap awal, namun Rayyan tetap efisien, mudah digunakan, dan mendukung kolaborasi. Rayyan paling sensitif (78%) & seimbang dalam efisiensi waktu dan beban kerja, meski masih ada risiko false negatives.
An Evaluation of the Rayyan Artificial Intelligence Tool for SLR title/abstract screening (Ng J et al., 2024)
An exploration of available methods and tools to improve the title/abstract screening process (Affengruber et al., 2024)
Streamlining systematic reviews with large language models (Trad et al., 2025)
Comparing Artificial Intelligence and manual methods in systematic reviews (Pang et al., 2025)
Mengevaluasi AI Rayyan dalam title/abstract screening.
Mengidentifikasi & mengevaluasi berbagai perangkat lunak screening, termasuk Rayyan.
Mengintegrasikan Rayyan dengan LLMs untuk otomatisasi lebih luas.
Membandingkan metode berbasis AI dengan metode manual dalam systematic reviews (melibatkan Rayyan).
Rayyan mengurangi beban kerja reviewer dengan percepatan seleksi tanpa mengorbankan akurasi; tetap perlu validasi manusia.
Rayyan menonjol sebagai alat yang mudah digunakan untuk kolaborasi, mendukung distribusi tugas, serta memantau kemajuan screening.
Rayyan efektif untuk screening & deduplikasi, sementara LLMs memberi efisiensi tambahan pada analisis full-text & ekstraksi data.
Metode AI memberikan penghematan waktu signifikan, meski akurasi & validasi manual tetap krusial; Rayyan menjadi contoh alat AI yang mendukung tahap awal review.
Sejak diperkenalkan, Rayyan telah menjadi salah satu aplikasi yang paling banyak digunakan untuk mendukung systematic review. Penelitian awal oleh Johnson & Phillips, (2018) menekankan nilai tambah Rayyan dari sisi kemudahan penggunaan, kolaborasi, dan efisiensi. Studi-studi berikutnya semakin menguatkan temuan ini dengan memberikan bukti empiris. Valizadeh et al., (2022)
menunjukkan bahwa Rayyan mampu mempercepat penyaringan abstrak dengan hasil yang konsisten. Studi Valizadeh dkk. (2022) menilai seberapa efektif Rayyan—alat bantu semiotomatis untuk abstract screening—pada tiga systematic review diagnostic test accuracy (DTA) dengan total 2.054 rekaman judul/abstrak. Setelah penyaringan bertahap oleh peneliti, 379 rekaman lanjut ke telaah full-text dan 112 akhirnya masuk ke ulasan akhir. Dengan dua ambang eksklusi, kinerja Rayyan menunjukkan trade-off yang jelas: pada ambang <2,5 sistem sangat “peka” (sensitivitas 97–99%) sehingga hampir semua artikel relevan tertangkap, tetapi “kurang ketat” (spesifisitas 19–58%) karena banyak artikel tidak relevan ikut lolos; sebaliknya pada ambang ≤2,5 sistem menjadi sangat selektif (spesifisitas 100%) namun “kurang peka” (sensitivitas 1–29%) sehingga banyak artikel relevan berisiko terlewat. Pesan praktisnya: Rayyan sangat berguna mempercepat seleksi awal—khususnya untuk menyisihkan artikel yang jelas tidak relevan—namun verifikasi manual tetap penting demi menjaga kelengkapan inklusi, apalagi pada topik DTA yang terminologinya beragam. Studi ini memberi panduan realistis: pilih ambang sesuai prioritas tim (ingin meminimalkan luput → prioritaskan sensitivitas; ingin irit telaah lanjutan → prioritaskan spesifisitas). Yu et al., (2022) menekankan aspek usability dan pengalaman pengguna yang positif, meskipun terdapat ruang untuk perbaikan pada fitur duplikasi dan integrasi perangkat lunak lain.
Memasuki 2023, penelitian mulai lebih banyak membandingkan Rayyan dengan perangkat lunak lain. Waffenschmidt et al., (2023) menemukan bahwa meskipun EPPI Reviewer lebih sensitif dalam identifikasi sitasi pada tahap awal, Rayyan tetap efisien dan ramah pengguna. Hasil serupa ditunjukkan oleh dos Reis et al., (2023) yang membandingkan Rayyan dengan Abstrackr dan Colandr; Rayyan terbukti paling sensitif (78%) sekaligus seimbang dalam hal efisiensi waktu. Pada 2024, fokus penelitian bergeser ke pemanfaatan kecerdasan buatan
(AI). Ng J et al., (2024) menilai fitur AI dalam Rayyan dan menemukan bahwa aplikasi ini dapat mengurangi beban kerja reviewer tanpa mengorbankan akurasi, meskipun tetap perlu validasi manual. Affengruber et al., (2024) memperluas perspektif dengan meninjau berbagai alat screening, menempatkan Rayyan sebagai salah satu aplikasi paling praktis untuk kolaborasi dan distribusi tugas.
Terakhir, penelitian terbaru (2025) mulai mengeksplorasi integrasi Rayyan dengan Large Language Models (LLMs) dan metode AI lanjutan. Penelitian ini membandingkan kinerja Rayyan dan sistem berbasis Large Language Models (LLMs) dalam penyaringan literatur untuk systematic review. Hasil menunjukkan bahwa meskipun Rayyan efektif mempercepat screening dengan FNR rendah, sistem LLM jauh lebih efisien, mampu mengurangi waktu manual hingga 95% dengan akurasi tinggi. Temuan ini menegaskan potensi LLM sebagai pelengkap bahkan pengganti Rayyan dalam tahap penyaringan SR di masa depan. (Trad et al., 2025). Pang et al., (2025) juga memperlihatkan bahwa metode berbasis AI lebih efisien dibanding manual, namun tetap memerlukan validasi manusia, dengan Rayyan sebagai contoh aplikasi yang mendukung tahap awal review.
Secara keseluruhan, penelitian selama tujuh tahun terakhir menunjukkan bahwa Rayyan telah berevolusi dari sekadar alat screening manual-semi otomatis menjadi platform berbasis AI yang semakin canggih. Konsistensi temuan utama adalah:
1. Efisiensi waktu: rata-rata menghemat hingga 40–50% dibanding screening manual.
2. Kolaborasi tim: fitur multi-user dan blind review membuat proses lebih transparan.
3. Usability tinggi: mudah digunakan bahkan oleh peneliti dengan keterampilan teknis terbatas.
4. Keterbatasan: masih ada kebutuhan validasi manual, risiko false negatives, serta peningkatan fitur (deduplikasi, integrasi).
5. Tren ke depan: integrasi dengan AI & LLMs untuk memperluas otomatisasi hingga analisis teks penuh.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Rayyan merupakan salah satu aplikasi yang terus berkembang dalam mendukung systematic review. Seiring dengan integrasi teknologi berbasis AI dan LLMs, Rayyan tidak hanya berfungsi sebagai alat penyaring literatur yang efisien, tetapi juga berpotensi menjadi platform komprehensif yang mampu mempercepat, mempermudah, dan meningkatkan kualitas penelitian berbasis bukti di masa depan.
Referensi
Affengruber, L., van der Maten, M. M., Spiero, I., Nussbaumer-Streit, B., Mahmić-Kaknjo, M., Ellen, M. E., Goossen, K., Kantorova, L., Hooft, L., Riva, N., Poulentzas, G., Lalagkas, P. N., Silva, A. G., Sassano, M., Sfetcu, R., Marqués, M. E., Friessova, T., Baladia, E., Pezzullo, A. M., … Spijker, R. (2024). An exploration of available methods and tools to improve the efficiency of systematic review production: a scoping review. BMC Medical Research Methodology, 24(1), 210. https://doi.org/10.1186/s12874-024-02320-4
dos Reis, A. H. S., de Oliveira, A. L. M., Fritsch, C., Zouch, J., Ferreira, P., & Polese, J. C. (2023). Usefulness of machine learning softwares to screen titles of systematic reviews: a methodological study. Systematic Reviews, 12(1), 68. https://doi.org/10.1186/s13643-023-02231-3
Johnson, N., & Phillips, M. (2018). Rayyan for systematic reviews. Journal of Electronic Resources Librarianship, 30(1), 46–48. https://doi.org/10.1080/1941126X.2018.1444339
Ng J, Szydlowski, Gill, Fusco., & Ruiz (2024). An evaluation of the Rayyan artificial intelligence tool for systematic literature review screening. https://www.cebm.ox.ac.uk/resources/levels-of-evidence/ocebm-levels-of
Ouzzani, M., Hammady, H., Fedorowicz, Z., & Elmagarmid, A. (2016). Rayyan—a web and mobile app for systematic reviews. Systematic Reviews, 5(1), 210. https://doi.org/10.1186/s13643-016-0384-4
Pang, X., Saif-Ur-Rahman, K., Berhane, S., Yao, X., Kothari, K., Taneri, P. E., Thomas, J., & Devane, D. (2025). Comparing Artificial Intelligence and manual methods in systematic review processes: protocol for a systematic review. Journal of Clinical Epidemiology, 181, 111738. https://doi.org/10.1016/j.jclinepi.2025.111738
Rahman, M.M., Nabella, D.M., Tarigan, S.D., Siregar, I.Z., & Purnomo, H. (2024). Application Module Systematic Review and Meta-analysis 2023. https://www.colandrapp.com/
Trad, F., Yammine, R., Charafeddine, J., Chakhtoura, M., Rahme, M., El-Hajj Fuleihan, G., & Chehab, A. (2025). Streamlining systematic reviews with large language models using prompt engineering and retrieval augmented generation. BMC Medical Research Methodology, 25(1), 130. https://doi.org/10.1186/s12874-025-02583-5
Valizadeh, A., Moassefi, M., Nakhostin-Ansari, A., Hosseini Asl, S. H., Saghab Torbati, M., Aghajani, R., Maleki Ghorbani, Z., & Faghani, S. (2022). Abstract screening using the automated tool Rayyan: results of effectiveness in three diagnostic test accuracy systematic reviews. BMC Medical Research Methodology, 22(1), 160. https://doi.org/10.1186/s12874-022-01631-8
Waffenschmidt, S., Sieben, W., Jakubeit, T., Knelangen, M., Overesch, I., Bühn, S., Pieper, D., Skoetz, N., & Hausner, E. (2023). Increasing the efficiency of study selection for systematic reviews using prioritization tools and a single-screening approach. Systematic Reviews, 12(1), 161. https://doi.org/10.1186/s13643-023-02334-x
Yu, F., Liu, C., & Sharmin, S. (2022). Performance, Usability, and User Experience of Rayyan for Systematic Reviews. Proceedings of the Association for Information Science and Technology, 59(1), 843–844. https://doi.org/10.1002/pra2.745