Nazroel.id – Tulisan kali ini hasil sumbangsih mahasiswa kandidat Doktor Maya Nurul Rahma terkait Langkah Efektif Menulis Artikel Review Ilmiah.
Menulis artikel review merupakan salah satu keterampilan penting bagi peneliti, dosen, maupun mahasiswa yang ingin memberikan kontribusi ilmiah di bidang nya. Artikel review bukan hanya merangkum berbagai penelitian terdahulu, tetapi juga menghubungkannya menjadi satu pembahasan yang runtut, kritis, dan bermanfaat. Artikel ini akan membahas secara sistematis bagaimana menyusun artikel review, mulai dari penentuan topik hingga menghasilkan naskah siap submit ke jurnal internasional.
Penyusunan artikel review membutuhkan tahapan yang sistematis. Langkah-langkah yang umum dilakukan meliputi: penentuan tema, pemilihan judul, verifikasi orisinalitas dan kebaruan judul, pencarian artikel menggunakan kata kunci (keywoard), penentuan kriteria inklusi dan eksklusi, pemilihan publisher dan jurnal tujuan, mempelajari contoh artikel review, pembuatan mind mapping, perancangan skema, penyusunan data dalam bentuk tabel dan gambar, serta tahap akhir penulisan naskah. Urutan langkah ini membantu memastikan hasil akhir yang terstruktur dan sesuai standar publikasi ilmiah.
1. Penentuan Tema & Judul
Pemilihan tema merupakan langkah pertama yang menjadi penentu arah pembahasan. Pada contoh ini, tema yang diangkat adalah “Microneedle as Drug Delivery System”. Tema tersebut kemudian difokuskan menjadi judul yang lebih spesifik, yaitu “Advance in Formulation of Dissolving Microneedle for Inflammatory Diseases”. Sebelum digunakan, judul diverifikasi melalui basis data Scopus, PubMed, Google, dan Google Scholar untuk memastikan belum ada publikasi dengan topik dan judul yang sama.
2. Pencarian Artikel Menggunakan Keyword
Penggunaan keyword yang relevan diperlukan untuk pencarian artikel sesuai topik. Pemilihan keyword yang tepat sangat penting agar hasil pencarian terfokus dan sesuai kebutuhan. Kata kunci dapat mencakup istilah umum maupun spesifik, misalnya dengan judul yang telah dibuat pada poin nomor 2 di pilih kata kunci “dissolving microneedle”, “inflammatory diseases”, dan “drug delivery system” dalam pencarian melalui basis data Scopus, PubMed atau Google Scholar.
3. Menentukan Kriteria Inklusi & Eksklusi pada Artikel yang Didapat
Tidak semua artikel yang muncul saat pencarian diambil untuk menjadi sumber review. Contohnya terkadang ada artikel duplikat yang ditemukan saat mencari di basis data, maka duplikasi artikel harus dihindari. Seluruh data awal artikel yang masuk kriteria inklusi disusun menggunakan format Excel untuk memudahkan analisis dan pengelolaan.
4. Menentukan Publisher & Jurnal Tujuan
Penentuan target sejak awal akan sangat membantu untuk penyesuaikan format, gaya penulisan dan kedalaman artikel yang dibuat. Dalam contoh ini penerbit yang dipilih adalah DovePress, dengan jurnal tujuan International Journal of Nanomedicine. Sebagai persiapan, dilakukan kajian terhadap artikel review yang telah terbit di jurnal tersebut, khususnya yang memiliki kesamaan topik untuk memahami pola penyajian artikel review yang diharapkan atau bis akita sebut sebagai Jurnal Acuan.
5. Analisis Jurnal Acuan
Dari jurnal acuan, terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan: tingkat kedalaman pembahasan, jumlah sitasi yang digunakan, tata letak artikel, serta cara penyajian data dalam bentuk tabel dan gambar. Analisis ini membantu penulis mengikuti gaya dan kualitas artikel yang sudah terpublikasi di jurnal target agar kemungkinan artikel dipublikasikan lebih besar.
6. Penyusunan Tabel
Tabel memegang peranan penting dalam artikel review. Penyajian data yang sistematis akan memudahkan pembaca memahami informasi utama. Tabel memiliki posisi seolah olah menjadi sebuah “daftar isi” dalam sebuah artikel, sehingga secara tidak langsung menjadi kerangka isi artikel. Jumalah table dan kolom bisa disesuaikan dengan jurnal acuan yang digunakan.
7. Penyusunan Outline Tambahan
Selain tabel utama, artikel review dapat dilengkapi dengan bagian tambahan seperti daftar produk yang sudah dipasarkan (marketed product), tantangan yang dihadapi (challenges), prospek masa depan, serta kesimpulan. Bagian ini memperkaya isi artikel dan memberikan gambaran yang lebih lengkap kepada pembaca dan meningkatkan kualitas artikel yang dibuat.
8. Pembuatan Mind Mapping
Mind mapping disusun berdasarkan rancangan tabel sebelumnya. Pada contoh ini, pembahasan DMN dibagi berdasarkan polimer seperti PVA, PVP, Hyaluronic Acid, dan Sodium Alginate. Untuk setiap jenis polimer dijelaskan karakteristik fisikokimia, keunggulan dalam pembuatan DMN, kesesuaian dengan jenis penyakit tertentu, serta contoh penelitian terkait. Pemetaan mind mapping ini mempermudah penyusunan alur tulisan yang logis dan konsisten.
9. Penyusunan Gambar
Jumlah gambar yang disiapkan biasanya tergantung pada jurnal acuan yang didapat. Visualisasi dalam bentuk gambar harus membantu memperjelas pembahasan. Gambar dapat berupa skema mekanisme kerja, diagram formulasi, maupun grafik hasil penelitian. Penyajian visual yang tepat meningkatkan daya tarik dan keterbacaan artikel.
10. Tahap Penulisan Naskah
Setelah seluruh persiapan selesai meliputi pemilihan tema & judul, pengumpulan referensi, perancangan tabel & gambar, serta penyusunan mind mapping maka proses penulisan artikel dapat dimulai. Dengan persiapan yang matang, penulisan akan lebih terarah dan peluang penerimaan di jurnal tujuan menjadi lebih tinggi.
Selengkapnya