Nazroel.id – Malam minggu yang lumayan cerah diselingi dengan sorakan Liga Inggris di kamar tepat di bawah kamar saya. Kamar yang baru ditempati oleh seorang calon Sarjana Farmasi dengan beasiswa MEXT/Monbukagakusho yang datang jauh dari negeri Padang berkelana sendiri ke Jepang. Setelah sebelumnya tinggal menyendiri di Asrama mahasiswa.
2.5 tahun sudah di Jepang akhirnya menemukan keluarga baru satu atap apartemen yang akan menemani sisa perjuangan hidup di negeri sakura ini. Dua isapan jempol saya berikan buat lelaki satu ini, keberaniannya menuntut ilmu ke Jepang dengan melepas kuliah di ITB di salah satu jurusan yang lumayan ternama.
Tidak heran selain kangen berjumpa sesama putra sebangsa dan setanah air, saya sudah menganggap dia sebagai adik saya sendiri. Semoga suatu saat banyak para pejuang bangsa yang menuntut ilmu kefarmasian ke negeri para kaisar ini.
Masak Udang Saus Tiram dengan Bumbu Seadanya
Baru beberapa hari satu apartemen, giliran untuk ngobrol terkait kurikulum Sarjana Farmasi dan Apoteker sambil sedikit mengetes keahlian memasak teman baru ini. Dengan bumbu seadanya dari Indonesia, akhirnya mulai meracik layaknya seorang Apoteker yang sedang menyiapkan resep.
Sambil membuka situs tempat kuliahnya di http://www.pharm.kumamoto-u.ac.jp/en/school/outline/curriculum.html mulai deh berbicara bagaimana sistem perkuliahan di Jepang.
Ternyata di seluruh Jepang ada 2 jenis kuliah farmasi, yakni Sekolah Farmasi alias langsung Apoteker selama 6 tahun, dan Sekolah Farmasetikal dan Ilmu Terapan untuk menjadi sarjana Farmasi selama 4 tahun.
Kurikulum singkat Sekolah Farmasi (School of pharmacy)
1st | 2nd | 3rd | 4th | 5th | 6th |
---|---|---|---|---|---|
Culture (Basic seminar, Information systems, Primary subject, School festival, Foreign language …) | Practical training | Graduation research | |||
Shared Experimentation | Practical Clinical training | ||||
Intro to specialty | Practical training | Major subject | Major subject | Advanced Pharmaceutical Education | |
Early Active Learning | Major subject | Major subject | |||
Major subject |
Kurikulum singkat Sekolah Farmasetikal dan Ilmu Terapan (School of Pharmaceutical and Life Sciences)
1st | 2nd | 3rd | 4th |
---|---|---|---|
Culture (Basic seminar, Information systems, Primary subject, School festival, Foreign language …) | Graduation research | ||
Practical training | Major subject | ||
Intro to specialty | Practical training | Major subject | |
Early Active Learning | Major subject | ||
Major subject |
Sebelum berbicara lebih jauh, kita sama-sama menikmati udang saus tiram hasil masakannya.
Walau sedikit asin, wajarlah tidak terlalu dihiraukan karena selain laper juga keterbatasan bumbu-bumbu yang ada yang entah jenis bumbu apa itu isinya hehe.
Di tahun pertama, semua perkuliahan bersifat general, seperti Kimia Organik, Analitik, Biologi dan sejenisnya. Selain itu pengenalan seperti kunjungan industri juga dilakukan di tahun pertama. Di tahun ini pula banyak diisi oleh dosen tamu alias kuliah praktisi.
“Nah… baru di tahun kedua, terasa aroma farmasinya” Ujar pria sedikit misterius yang tidak mau disebutkan namanya ini.
Saya mengira bahwa tahun pertama adalah tahun yang menyenangkan dan membuat siswa tertarik untuk belajar lebih tentang farmasi.
“Malah tahun pertama saya ga betah… pa, selain adaptasi karena kuliah full bahasa Jepang, bahasannya terlalu umum” lanjutnya.
Kuliah disini juga diterapkan dengan sistem SKS, ada sedikit perbedaan dalam perhitungan jam SKS-nya namun intinya mereka mengambil jumlah kredit tertentu.
“Tahun kedua mulai disibukkan dengan praktikum, lumayan melelahkan karena biasanya sampe sore” keluhnya.
Pria berambut grondong dan supel ini tidak bisa berbicara banyak karena saat ini masih tahun kedua. Menurutnya di tahun ketiga baru masuk ke laboratorium atau penjurusan (departemen) dan mulai penelitian. Sedangkan untuk program 6 tahun, menurutnya lebih sulit dah bahkan memiliki standar masuk yang lebih tinggi dibanding program 4 tahun.
Di tahun kelima, mereka harus ikut praktek di rumah sakit, dan apotek (pelayanan) dimana pagi hingga sore dengan berujung sebuah laporan. Tahun keenam diadakan ujian negara untuk memperoleh lisensi Apoteker. Jika gagal maka harus mengulang tahun berikutnya.