Setiap pulang ke lndonesia pastinya menyempatkan untuk melihat kondisi Apotek Al Rasyid. Apotek yang saat ini berumur Hampir 8 tahun.
3 apoteker muda dan 4 tenaga teknis kefarmasian sempat mengisi Al Rasyid selama kurun waktu tersebut. Lebih dari seratus siwa dari beberapa SMKF pun turut andil mengikuti Praktek Kerja Lapangan di Al Rasyid. (Selengkapnya di http://apotekalrasyid.wordpress.com)
Memang apotek akan terus hidup jika omzet didapat paling tidak mencukupi biaya operasionalnya. 8 tahun berjalan bukan waktu yang singkat menandakan apotek ini bisa bertahan dengan persaingan yang ketat saat ini.
Al Rasyid adalah apotek kecil yang hadir berawal dengan modal sangat terbatas total sekitar 30 juta. Jadi semua apoteker bisa memulai asal memperhatikan hal-hal yang telah diposting di artikel sebelumnya.
Ada sedikit tips bagaimana caranya agar apotek bisa bertahan hingga lebih dari 5 tahun.
1. Pendekatan kekeluargaan
Setelah mengenal jauh karyawannya, cobalah beri kepercayaan penuh dan selesaikan berbagai masalah dengan jalur kekeluargaan. Adakan sesekali family gathering dan out bound untuk mempererat kebersamaan. (Selengkapnya klik disini)
2. Jemput bola
Menunggu konsumen membeli hendaknya dijadikan bonus penjualan tambahan. Aktif bekerjasama dengan klinik, apotek, atau pelanggan lainnya wajib dilakukan.
3. Inovasi
Nilai tambah apotek adalah penting, terlebih untuk berkompetisi dengan pesaing terdekat. Inovasi penting untuk dilakukan.
4. Berani mencoba dan tak ingin gagal
Khusus tips terakhir ini yang seharusnya adalah berani gagal juga. Tidak heran perkembangan al rasyid kurang begitu pesat. Di al rasyid pengembangannya adalah dari perputaran laba yang didapat. Suatu saat investasi yang besar memang dibutuhkan seperti membuka cabang baru dan lainnya.
Yang terpenting adalah, akan terasa lebih sempurna jika seorang apoteker memiliki dan mengelola apotek sendiri. Ilmu kefarmasian yang dimiliki seorang apoteker bisa diterapkan dengan leluasa di apoteknya sendiri.