Kemarin merupakan hari bersejarah buat saya, karena kembali untuk memegang mencit alias hewan percobaan setelah lebih dari 10 tahun tidak melakukan eksperimen dengan hewan. Dan hari ini kebetulan digelar upacara tahunan penghormatan hewan percobaan di Jepang, dalam bahasa Jepangnya adalah Jikken Dobutsu Ireisai atau Upacara Hewan Percobaan.
Inilah salah satu budaya asli Jepang yang luput dari pemberitaan, untuk itu saya coba share mengenai sedikit cerita bahwa orang Jepang memiliki rasa “ke-prikehewanan” dengan kata lain ke hewan pun dihormat apalagi dengan sisi kemanusiaannya.
1. Semua civitas akademika hadir
Tidak ada alasan untuk meninggalkan upacara yang terlihat sakral ini, semua mahasiswa, sensei, dan staf hadir dimana staf, pimpinan beserta perwakilan mahasiswa mengenakan jas rapi berdasi. Tepat di depan gedung khusus eksperimen dengan hewan percobaan, dibangun semacam symbol kuburan massal yang bertuliskan “In Memorial”. Awalnya saya berpikir bahwa hewan-hewan percobaan setelah mati dikubur, ternyata ada sistem khusus dengan komputerisasi yang disimpan di lemari freezer bangkai hewan percobaan yang selanjutnya akan dibakar.
2. Dilaksanakan tahunan di samping gedung hewan percobaan
Upacara ini dilaksanakan setahun sekali, dilakukan selama kurang lebih 30 menit dan terlihat khidmat bahkan beberapa mahasiswa terlihat menangis. Upacara ini diawali dengan sambutan dari Dekan dengan membacakan ucapan terimakasih dan permohonan maaf kepada hewan percobaan, kemudian naskah yang dibacakan di simpan di meja sampil membungkukan badan khas orang Jepang. Setelah itu dilanjutkan dengan perwakilan dari mahasiswa.
3. Mengheningkan Cipta dan Pemberian karangan bunga dari civitas akademika
Setelah ucapan permintaan maaf kemudian dilanjutkan dengan megheningkan cipta sambil memejamkan mata selama 1 menit. Upacara diakhiri dengan pemberian karangan bunga yang diawali oleh pimpinan, staf kemudian semua civitas akademika yang hadir.