5 Tanda Bahwa Anda Harus Segera Lulus dan Pulang ke Tanah Air

Nazroel.id – Berkelana untuk kuliah ke Luar Negeri akan menyisakan suatu pengalaman yang luar biasa bagi yang menjalankannya. Seiring dengan berjalan waktu, tanda-tanda bahwa anda harus segera pulang akan muncul dan tidak bisa terelakan untuk menerimanya.

Setidaknya berikut adalah pengalaman pribadi di Jepang selama 3 tahun seketika akhirnya sampai di titik harus merencanakan kepulangan ke tanah air tercinta.

1. Kontrak beasiswa habis atau dana menipis

Tanpa dipungkiri, satu-satunya yang membuat kuliah dan hidup tenang jauh dari tanah air adalah uang, terutama untuk biaya kuliah dan biaya hidup sehari-hari.

Bersyukur jika uang itu datang dari beasiswa dan cukup, bukan dari hasil bekerja atau part timer job. Sumber terakhir yang mungkin adalah selain dari dana pribadi juga sumbangan “sukarela” dari orang tua.

Jika kontrak beasiswa maupun dari orang tua habis, itulah tandanya untuk segera memperpanjang atau “terpaksa” harus lulus tepat waktu. Suatu kondisi yang sekaligus bisa dijadikan motivasi untuk lulus.

2. Persyaratan lulus terpenuhi

Sekolah dimanapun, mau di Luar Negeri maupun Dalam Negeri, yang paling penting adalah LULUS. Dibalik segala kelebihan dan kekurangannya, di negara manapun kuliah akan dikatakan berhasil jika membawa selembar Ijazah.

Masing-masing Universitas akan berbeda persyaratannya. Khususnya di Jepang untuk program Doktor, 1 kali ikut konferensi internasional dan 1 publikasi internasional cukup sebagai pra-syarat untuk mengikuti sidang S3.

3. Profesor melunak

Jika membaca artikel-artikel sebelumnya di blog ini, dari mulai sebutan serigala hingga pak tua muncul karena keteguhan seorang profesor untuk mengajari dan mendidik para mahasiswanya.

Berikut adalah tulisan bukti profesor semakin melunak dari semester ke semester

Baca : Dibalik Profesor yang Garang Ternyata Berhati Salju

Profesor pada dasarnya membutuhkan mahasiswanya setelah lulus, terutama untuk berkolaborasi meningkatkan kerjasama penelitian dan terus berhubungan agar bisa memajukan laboratorium yang ditinggalkannya.

4. Bosan makanan rutin yang ada

Setiap hari makan beradapatasi sesuai dengan apa yang dimakan orang Jepang, yakni apa yang tersedia di minimarket, supermarket, bahkan toko penjual makanan.

Ketika bosan dengan menu yang ada, memasak sendiri adalah pilihan lainnya. Tidak jarang dari membuat bala-bala hingga martabak pun dilakukannya. Tapi apa jadinya ketika memasak pun menjadi bosan?

5. Keluarga dan Negara membutuhkanmu

Ketika ditakdirkan untuk dilahirkan di Indonesia, maka disanalah muncul bagaimana agar kita setidaknya menjadi manusia yang berguna bagi keluarga bahkan negara.

Orang tua yang melahirkan tentunya membutuhkan kasih sayang dari seorang anaknya, setelah berkorban membesarkan kita, siapa lagi yang bisa merawatnya dengan penuh ketulusan.

Kita dilahirkan sebagai makhluk sosial, setidaknya membina rumah tangga yang baik, menyayangi anak dan istri bisa memberikan sesuatu yang berharga bagi masyarakat di sekitar.

Lebih luas lagi, dibalik hiruk pikuk, pro dan kontra kondisi di tanah air saat ini, marilah kita bantu sebisa kita, sesuai dengan kapasitasnya memberikan aksi nyata untuk Indonesia. Tidak usah banyak mengomentari urusan orang lain, mulailah jadi diri sendiri dan buktikan bahwa kita bisa bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat dan negara.

Kesimpulannya, semua kondisi diatas bisa diatur apakah diperpanjang atau dipercepat, yang paling penting adalah memiliki target yang pasti kapan harus lulus!