terimakasih

Orang Lebih Tua di Jepang Itu Cenderung Gila Hormat dan Gila Terimakasih

Arigatou Gozaimasu! adalah kata sakral yang harus diucapkan kepada seseorang yang telah memberikan bantuan atau telah membantu apa yang kita inginkan. Sama halnya dengan kata terimakasih di Indonesia.

Hal itu sebenarnya selalu saya ucapkan secara langsung sesaat setelah orang Jepang memberikan sesuatu yang kita inginkan.

Masalahnya, ketika lupa muncul akibat si pemberi bantuan melakukannya tanpa berinteraksi menjadi sumber permasalahan.

Sebagai contoh, kemarin saya meminta “Pak Tua” untuk mengisi Progress Report (PR) terkait perkembangan akademik, nah karena dia sibuk maka saya hanya menyerahkannya. Kebetulan saya kemudian pergi keluar jadi tidak ada di laboratorium.

Beberapa jam kemudian saya melihat PR sudah ada di meja saya, tanpa berpikir panjang diproses lah itu surat untuk segera dilaporkan.

Pagi hari ini sesuatu terjadi, paper seminar atau review jurnal ber-IF minimal 5 tidak berjalan mulus karena sang presenter tidak menguasai bahannya menurut standar “Pak Tua”, walhasil mulai berubahlah menjadi “serigala”.

Setelah seminar beres, temenku “Temon” bersikeras ingin menanyakan kapan jadwal laporan 2 mingguan berikutnya. Saya bilang hanya mengantar ga mau bicara. [Baca : KISAH ABDEL DAN TEMON TENTANG HIDUP BOROS DAN HEMAT DI JEPANG]

Masuklah keruang “penghakiman”, beres Temon menggungkapkan isi hatinya, ga salah donk meninggalkan ruangan panas itu. Tiba-tiba..

“You dont have anything to say?” ujar Srigala

“No”

“You should say thank you for the document!” lanjutnya

Jujur aja saya lupa, pikiran saya terkait paper yang diemailkan kemarin yang kebetulan saya sudah bilang terimakasih di email, dijawab sudah tapi dia malah tambah meninggi tensinya. Lama-lama baru sadar bahwa maksudnya adalah tentang PR. Kejadian ini persis terjadi setahun yang lalu disaat saya tidak menyapanya [Baca : KETIKA PROFESOR BERUBAH JADI SERIGALA LAYAKNYA GANTENG-GANTENG SERIGALA]

Baca ini yuu :   Cerita Buka Puasa Gratis Berbagai Menu Makanan Asia di Mesjid Kumamoto

Itulah sifat orang tua di Jepang, akan mulai terbuka ketika emosinya mulai meninggi atau ketika mabuk, [Baca : TERNYATA ORANG JEPANG AKAN BERKATA JUJUR KETIKA SEDANG MABUK] dan memang mungkin dia mengucapkan seperti itu merupakan akumulasi dari PR-PR sebelumnya yang memang sering disimpan di Meja saya, dan parahnya saya tidak menyadari harus mengucapkan terimakasih!

Wajar ya… saya yang ga wajar hihi makanya hati-hati ya sama orang tua Jepang. Selain tertutup juga gila hormat dan terimakasih.

About nazroelwathoni

Hi, selamat datang di blog pribadi saya yang dikemas santai dan mengutamakan manfaat. Hanya sekedar menuliskan apa yang ada di kepala saya ketika menulis di blog ini. Semoga bermanfaat!

Check Also

Pernyataan Lengkap PM Abe Terkait Wabah COVID-19 di Jepang

Nazroel.id – Dari rekan ICJ Yati Anggarini yang mencoba membuat summary press release Perdana Mentri …

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.